Volvo Bakal IPO Dalam Waktu Dekat

Mobilku.com - Geely Holding China dikabarkan sedang berdiskusi dengan berbagai pihak untuk mendaftar Volvo Cars ke bursa efek dalam beberapa minggu mendatang.

Menurut sebuah laporan, Volvo Cars berniat mengumpulkan dana sekitar $ 20 miliar untuk mensukseskan IPO nya di bursa dagang Stockholm. IPO tersebut juga diketahui akan didukung oleh firma Goldman Sachs, serta beberapa bank besar seperti BNP Paribas, Carnegie, dan juga HSBC.

Valuasi $ 20 miliar dipercaya akan membuat Volvo sejajar dengan saingannya seperti Daimler dan juga BMW. Namun, menurut seorang analis otomotif NordLB, Frank Schwope, ia memperkirakan bahwa Volvo kemungkinan hanya akan mendapat valuasi sebesar $10 miliar hingga $15 miliar.

"Margin kuat yang terlihat pada paruh pertama tahun 2021 sepertinya tidak mungkin berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Hal tersebut lantaran kondisi pasar yang diuntungkan dari rebound pasca-pandemi yang kuat," kata Schwope.

Sejauh ini, banyak startup yang memanfaatkan para investor untuk menghadirkan kendaraan listrik. Rivian contohnya, pabrikan truk listrik ini diketahui telah berhasil meluncurkan versi produksi pertamanya pada minggu ini, dan berencana akan mencari valuasi sekitar $70 miliar hingga $80 miliar ketika go public pada akhir tahun ini.

Jika diperhatikan, belakangan ini saham pabrikan mobil konvensional juga dianggap kurang menarik dimata investor. Pasalnya, banyak investor yang kini lebih melirik saham mobil listrik seperti Tesla karena dinilai lebih aman dan menguntungkan di masa depan.

Menurunnya kepercayaan investor terhadap pabrikan konvensional juga membuat banyak pabrikan mobil Eropa mulai beralih ke sektor listrik. Hal tersebut juga sudah mulai dilakukan oleh Volvo, dimana mereka bertujuan untuk menjadi pabrikan mobil listrik sepenuhnya pada tahun 2030 dan memiliki 49,5% saham di Polestar.

Jika rencana IPO nya berhasil, Geely dan Volvo akan berkomitmen untuk menghadirkan berbagai macam jenis mobil listrik sesuai dengan kebutuhan pasar. Era elektrifikasi memang datang dengan cepat, inilah yang akhirnya membuat setiap pabrikan otomotif harus bisa beradaptasi.