https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/be29dc4b-f613-4c36-8ce7-9c73f3e1f9d3.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a6e826cf-c13d-4673-8f49-7f3112decaad.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ec898bc0-f53d-4f09-9d97-6a36706042ab.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/52923999-390f-4ce5-bea9-3584467faaf1.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6bad8d72-d459-4462-8a85-1937826b4e1e.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/be29dc4b-f613-4c36-8ce7-9c73f3e1f9d3.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a6e826cf-c13d-4673-8f49-7f3112decaad.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6bad8d72-d459-4462-8a85-1937826b4e1e.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/be29dc4b-f613-4c36-8ce7-9c73f3e1f9d3.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a6e826cf-c13d-4673-8f49-7f3112decaad.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ec898bc0-f53d-4f09-9d97-6a36706042ab.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/52923999-390f-4ce5-bea9-3584467faaf1.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6bad8d72-d459-4462-8a85-1937826b4e1e.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/be29dc4b-f613-4c36-8ce7-9c73f3e1f9d3.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a6e826cf-c13d-4673-8f49-7f3112decaad.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ec898bc0-f53d-4f09-9d97-6a36706042ab.jpg

Volkswagen Resmikan Pabrik Khusus Daur Ulang Baterai EV

05 February 2021

dilihat 49x

Mobilku.com - Dunia kini sedang mencari cara untuk mengurangi kadar emisi, dan salah satu yang memiliki tanggung jawab besar adalah pelaku industri otomotif. Meskipun kendaraan listrik diakui dapat mengurangi kadar emisi, pada faktanya mereka juga berkontribusi dalam penyebaran emisi melalui produksi baterai serta komponen lainnya.


Untuk mengimbangi hal ini, banyak produsen otomotif telah mulai mencoba menggunakan produk-produk daur ulang. Seperti Jaguar yang mendaur ulang limbah jaring ikan, pabrik Polestar yang beroperasi menggunakan energi terbarukan, serta Nissan dan Volkswagen yang kini sedang memprioritaskan daur ulang untuk setiap paket baterai yang sudah tidak digunakan.


Volkswagen bahkan telah meresmikan sebuah pabrik di wilayah Salzgitter, yang diketahui akan menjadi pabrik pertama khusus untuk mendaur ulang baterai mobil listrik yang sudah tidak dapat lagi digunakan. Volkswagen juga mengatakan bahwa sebelum baterai didaur ulang, mereka akan menganalisa terlebih dahulu untuk menentukan apakah baterai tersebut masih cukup kuat untuk digunakan kembali atau tidak. Jika hasilnya terbukti masih layak, paket baterai tersebut akan digunakan untuk stasiun pengisian portable atau robot pengisi daya.


Tentu saja, pabrikan lain juga memiliki cara sendiri untuk membuang baterai atau menggunakannya kembali. Namun selagi produksi EV terus meningkat, VW memperkirakan bahwa produksi paket baterai juga akan meningkat dalam jumlah besar. Dengan demikian, mereka telah mempersiapkan pabrik yang mampu mendaur ulang hingga 3.600 sistem baterai per tahun selama fase uji coba - atau setara dengan sekitar 1.500 ton baterai.


Angka di atas hanyalah angka percobaan, karena Volkswagen telah mempersiapkan skala daur ulang yang lebih besar lagi dengan sistem yang lebih canggih lagi. Selain itu, metode daur ulang yang dilakukan oleh Volkswagen juga ramah lingkungan dan inovatif. Dimana setelah baterai dikirim, baterai akan dikosongkan dan ditumbuk menjadi butiran kecil di mesin penghancur kemudian dikeringkan. 


Proses ini akan menghasilkan aluminium, tembaga, plastik, serta "bubuk hitam" yang dipercaya mengandung bahan baku yang dibutuhkan baterai, antara lain lithium, nikel, mangan, kobalt, dan grafit. 


Karena bahan baku baterai daur ulang sama efisiennya dengan yang baru, baterai baru dapat dibuat menggunakan bubuk hitam ini. Yang artinya, permintaan untuk paket baterai baru akan tetap terjaga tanpa harus menggali atau merusak lingkungan lebih luas lagi.

0 Komentar


Tambah Komentar