https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/46653777-4d6b-4f76-852d-77275d5e361c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/5eca6548-33e3-41ca-8e4f-c49e6fa7a15b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0eb27265-b996-4799-9c29-af971109ace7.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/dc755469-1a28-4b97-908e-8abe5526f63f.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/2d28d435-fb05-4483-8ae9-925ec20cad7b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/46653777-4d6b-4f76-852d-77275d5e361c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/5eca6548-33e3-41ca-8e4f-c49e6fa7a15b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/2d28d435-fb05-4483-8ae9-925ec20cad7b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/46653777-4d6b-4f76-852d-77275d5e361c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/5eca6548-33e3-41ca-8e4f-c49e6fa7a15b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0eb27265-b996-4799-9c29-af971109ace7.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/dc755469-1a28-4b97-908e-8abe5526f63f.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/2d28d435-fb05-4483-8ae9-925ec20cad7b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/46653777-4d6b-4f76-852d-77275d5e361c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/5eca6548-33e3-41ca-8e4f-c49e6fa7a15b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0eb27265-b996-4799-9c29-af971109ace7.png

Toyota Tengah Uji Filter Khusus Agar Mobil Bensin Dapat Ramah Lingkungan

28 February 2024

dilihat 74x

Mobilku.com - Upaya Toyota untuk menyelamatkan mesin pembakaran internal nyatanya telah menghasilkan beberapa teknologi baru yang menarik. Belum lama ini raksasa otomotif dari Toyota mengatakan bahwa mereka tengah menguji sistem filter yang dapat menangkap karbon dioksida dari atmosfer. Namun perjalanannya masih panjang sebelum siap untuk produksi massal.


Toyota memasang teknologi tersebut pada mesin pembakaran hidrogen yang telah diuji pada mobil balap GR Corolla. Sistem filter bekerja dengan menangkap karbon dioksida yang kemudian dilepaskan ke dalam cairan menggunakan panas mesin itu sendiri, dan tidak memerlukan energi tambahan.


Sayangnya, perlu waktu lama sebelum teknologi ini ada pada mobil produksi. Hal tersebut lantaran teknologi filter ini mengumpulkan terlalu sedikit karbon untuk mengimbangi rata-rata polusi yang keluar dari mesin bensin.


Mobil balap hanya menyaring sekitar 20 gram karbon dioksida selama 20 putaran, dan jumlah tersebut tidak terlalu banyak. Sebagai konteksnya, mobil berbahan bakar bensin dapat mengeluarkan hampir 8.900 gram CO2 dari sekitar 1 galon bbm (3,7 liter) yang dikonsumsi.


Toyota melawan tren industri awal bulan ini ketika ketua Akio Toyoda mengumumkan "proyek pengembangan mesin besar" pada saat para pesaingnya menginvestasikan segalanya pada kendaraan baterai-listrik.


Toyota yakin mesin bensin, hibrida, dan kendaraan sel bahan bakar akan terus ada. Mereka dan produsen mobil lainnya juga sedang mengerjakan mesin pembakaran hidrogen, yang hampir netral karbon.


Menambahkan filter ke mesin seperti itu akan membuatnya menjadi karbon negatif, namun Toyota mengatakan teknologi ini juga bisa digunakan pada mesin bensin di kemudian hari.



0 Komentar


Tambah Komentar