https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/3fb218b5-e3a2-4c5c-b48d-dc0c8cb1af9a.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a7e94eb6-32d1-4250-97c1-e28e37d77529.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/028df950-1702-4d36-b15c-8596e68fbca1.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b3583e50-968f-4d29-ae8c-6e14120daf41.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/420d0821-85dc-4dfe-b620-3143acff6ab8.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/3fb218b5-e3a2-4c5c-b48d-dc0c8cb1af9a.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a7e94eb6-32d1-4250-97c1-e28e37d77529.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/420d0821-85dc-4dfe-b620-3143acff6ab8.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/3fb218b5-e3a2-4c5c-b48d-dc0c8cb1af9a.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a7e94eb6-32d1-4250-97c1-e28e37d77529.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/028df950-1702-4d36-b15c-8596e68fbca1.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b3583e50-968f-4d29-ae8c-6e14120daf41.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/420d0821-85dc-4dfe-b620-3143acff6ab8.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/3fb218b5-e3a2-4c5c-b48d-dc0c8cb1af9a.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a7e94eb6-32d1-4250-97c1-e28e37d77529.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/028df950-1702-4d36-b15c-8596e68fbca1.jpg

Toyota Supra ini Bisa Drift Tanpa Perlu Dikendalikan Oleh Pengemudi

04 February 2022

dilihat 104x

Mobilku.com - Teknologi otonom atau self-driving saat ini tengah menjadi sorotan bagi hampir seluruh pabrikan otomotif. Untuk memamerkan sejauh mana teknologi otonom berhasil dibuat, Toyota Research Institute (TRI) mengungkapkan bahwa mereka telah berhasil memprogram fitur otonom mereka untuk dapat melakukan drifting.


Drift otonom pertama di dunia mungkin terdengar seperti aksi publisitas dan gimmick marketing, tetapi pihak Toyota sebenarnya menanggapi teknologi ini dengan sangat serius. Saking seriusnya, kendaraan uji yang dipakai oleh Toyota diketahui telah disematkan berbagai macam teknologi canggih, termasuk Kontrol Prediktif Model Nonlinier TRI, yang dipercaya dapat mengoperasikan kendaraan di luar batas kendali.


“Di TRI, tujuan kami adalah menggunakan teknologi canggih yang dapat menambah dan memperkuat manusia, bukan menggantikannya. Dengan adanya proyek ini, kami telah berhasil membuat mobil memiliki refleks layaknya seorang pengemudi mobil balap profesional yang dapat menangani keadaan darurat yang paling,” kata Avinash Balachandran, manajer senior Riset Mengemudi Sentrik Manusia TRI.


Menurut informasi, Toyota dikabarkan bekerja sama dengan Dynamic Design Lab dari Stanford University untuk merancang sistem keselamatan. Selain itu, mereka bahkan mempelajari teknik serta gaya drifting dari legenda drift Ken Gushi ke dalam memory fitur self-driving.


“Saat menghadapi jalan basah atau licin, pengemudi profesional mungkin memilih untuk ‘melayang’ melalui tikungan, tetapi kebanyakan dari kita bukanlah pengemudi profesional. Itulah sebabnya TRI memprogram kendaraan yang dapat mengidentifikasi rintangan dan mempelajari tekniknya dari para profesional,” ujar salah seorang Insinyur TRI.


Kendaraan yang mereka gunakan diketahui adalah sebuah Toyota Supra yang sudah disesuaikan secara khusus, dimana seluruh prosesnya dikendalikan melalui komputer. Bahkan dalam video yang dibagikan oleh TRI, sang pengemudi didalam Supra tersebut terlihat hanya menekan satu tombol lalu melepas tangan selama proses drifting berlangsung.


Namun terlepas untuk apa penggunaannya, pihak TRI menekankan jika fitur ini pada dasarnya bukan untuk motor sport. Mereka akan lebih memprioritaskan fitur ini untuk sensor keamanan saat berkendara. 


Jika situasi jalan sedang licin dan mobil kehilangan kendali, fitur ini dipercaya dapat membantu pengemudi mengontrol mobil dengan aman meskipun pengemudi tersebut tidak terlalu handal.


0 Komentar


Tambah Komentar