https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ecf989be-cf6a-4bd0-b8fc-1367745d5f1e.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cbc3e98d-a313-4d5c-b484-2422e5e18884.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/90b77bee-7d3e-4bc1-9b5e-3cd73ffaeed4.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b140cc86-909f-47d8-b0c1-27435894d16f.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/3c1a2704-9ca9-489c-8c93-2e76fa05bd41.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ecf989be-cf6a-4bd0-b8fc-1367745d5f1e.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cbc3e98d-a313-4d5c-b484-2422e5e18884.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/3c1a2704-9ca9-489c-8c93-2e76fa05bd41.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ecf989be-cf6a-4bd0-b8fc-1367745d5f1e.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cbc3e98d-a313-4d5c-b484-2422e5e18884.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/90b77bee-7d3e-4bc1-9b5e-3cd73ffaeed4.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b140cc86-909f-47d8-b0c1-27435894d16f.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/3c1a2704-9ca9-489c-8c93-2e76fa05bd41.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ecf989be-cf6a-4bd0-b8fc-1367745d5f1e.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cbc3e98d-a313-4d5c-b484-2422e5e18884.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/90b77bee-7d3e-4bc1-9b5e-3cd73ffaeed4.jpg

Toyota Kehilangan 80% Profit nya Akibat Pandemi Virus

14 May 2020

dilihat 72x

Mobilku.com - Toyota Motor mengatakan bahwa mereka telah memprediksi terjadinya penurunan laba sebanyak 80% pada tahun ini. Penurunan laba ini merupakan kondisi terburuk selama sembilan tahun terakhir. Hal ini dikarenakan menurunnya permintaan mobil hampir di seluruh dunia yang diakibatkan oleh pandemi virus.


Produsen mobil dunia telah secara bertahap melanjutkan kegiatan operasional pabrik mereka. Akan tetapi pihak perusahaan juga dihadapkan dengan kenyataan bahwa banyak orang kehilangan pekerjaan, yang membuat mereka khawatir bahwa daya beli konsumen akan terus menurun.


Toyota memperkirakan laba operasional sebesar 500 miliar Yen ($ 4,66 miliar) untuk tahun fiskal 2021, jauh dari ekspektasi awal mereka sebesar 2,44 triliun Yen. Penurunan ini merupakan yang terburuk bagi toyota semenjak tahun 2011/12. 


Pembuat mobil di Jepang telah bersiap untuk menghadapi penurunan penjualan mobil selama setahun kedepan. Karena analisa dari para pakar ekonomi melihat, pemulihan ekonomi yang lambat dan merata membuat orang-orang menahan diri terhadap pengeluarannya. Social distancing juga dinilai dapat mengekang keinginan untuk bepergian, yang berdampak mengurangnya kebutuhan akan mobil baru.


Terlepas dari hilangnya margin, Toyota mengatakan akan mengeluarkan uang lebih dari 1 triliun Yen ke dalam belanja modal dan investasi R&D. Cadangan uang tunai Toyota yang cukup besar memungkinkan produsen mobil itu melewati tahun yang sulit. Namun demikian mereka telah mendapat bantuan kredit sebesar $ 9 miliar dari Sumitomo Mitsui Banking Corp dan MUFG Bank sebagai penyangga terhadap kenaikan biaya penggalangan dana yang disebabkan oleh pandemi.

0 Komentar


Tambah Komentar