https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/931462dc-86a1-43cc-81da-104dce02d6da.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/65ffe507-13a2-4748-a057-2df93de3c9c7.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6274eb4b-9a05-4fbe-a10a-48c002d1ba3d.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/f47b53f0-df27-42c9-a743-d1c0ceec5b8f.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/31ea6e3d-22ee-4062-b1e3-3e727c766f52.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/931462dc-86a1-43cc-81da-104dce02d6da.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/65ffe507-13a2-4748-a057-2df93de3c9c7.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/31ea6e3d-22ee-4062-b1e3-3e727c766f52.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/931462dc-86a1-43cc-81da-104dce02d6da.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/65ffe507-13a2-4748-a057-2df93de3c9c7.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6274eb4b-9a05-4fbe-a10a-48c002d1ba3d.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/f47b53f0-df27-42c9-a743-d1c0ceec5b8f.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/31ea6e3d-22ee-4062-b1e3-3e727c766f52.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/931462dc-86a1-43cc-81da-104dce02d6da.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/65ffe507-13a2-4748-a057-2df93de3c9c7.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6274eb4b-9a05-4fbe-a10a-48c002d1ba3d.jpg

Tidak Mau Buru-Buru Jadi EV, Lamborghini Pilih PHEV Sebagai Solusi

26 January 2022

dilihat 76x

Mobilku.com - Lamborghini selalu ingin memberikan seluruh jajaran supercarnya dengan tampilan dan performa terbaik. Salah satu yang sangat ingin mereka pertahankan adalah  mesin pembakaran yang membuat mobil-mobil mereka terlihat sangat bertenaga, belum lagi suara raungan mesin nya yang merdu untuk didengar.


Namun, era mobil listrik menghantam semakin kencang. Dan Lamborghini tidak punya pilihan selain harus beradaptasi. Beralih ke elektrifikasi bukanlah hal yang mudah, oleh karena itu Lamborghini memiliki dua opsi yakni menghadirkan powertrain hybrid, atau menggunakan bahan bakar sintetis untuk seluruh mobil bermesin pembakaran mereka.


Upaya yang dipilih oleh pabrikan sepertinya akan mengarah kepada powertrain hybrid. Langkah tersebut juga dapat dilihat dari kabar hadirnya penerus Aventador yang dijadwalkan pada tahun 2023 yang sudah dipastikan akan menggunakan mesin V12 dan plug-in hybrid (PHEV) untuk memenuhi persyaratan emisi. Selain penerus Aventador, Lambo juga akan menghadirkan Urus PHEV yang rencananya akan hadir pada tahun 2024.


Setelah versi model PHEV selesai, Lamborghini berniat akan menghadirkan supercar yang sepenuhnya dialiri listrik, tetapi kami tidak tahu kapan dan model apa yang akan menjadi mobil full listrik.


Menurut Stephan Winkelmann selaku CEO Lamborghini, dirinya mengatakan bahwa perusahaan selalu berusaha mengambil pendekatan "terbaik" dalam setiap memproduksi supercar agar sesuai dengan pasar. Inilah yang membuat mereka sangat fleksibel, dan dapat menyentuh berbagai segmen pasar.


Jika di Uni Eropa telah disahkan larangan mobil pembakaran baru pada tahun 2035, Lamborghini mau-tidak-mau harus menyesuaikannya. Namun, bukan berarti semua harus menjadi full listrik, karena masih ada PHEV yang masih bisa mereka gunakan.


"Kami akan mencoba untuk mempertahankan teknologi hybrid setidaknya hingga akhir tahun 2030, kami pikir ini sudah cukup memungkinkan dalam aturan emisi. Entah PHEV atau bahan bakar sintetis kami tidak harus memutuskan hari ini. Kami masih terus berkembang," ujar Winkelmann.


Winkelmann juga mengatakan bahwa Lamborghini sangat dicintai oleh para penggemarnya, inilah mengapa alasan dirinya belum terlalu memikirkan untuk merubah perusahaan menjadi full listrik. Winkelmann juga yakin jika para penggemar mengerti jika menuju full elektrifikasi tidaklah harus terburu-buru.


“Elektrifikasi bukanlah tentang menjadi yang pertama. Ini adalah tentang sebuah pesan yang harus Anda sampaikan kepada orang banyak, serta pemahaman yang jelas untuk Lamborghini. Ketika kami sampai di titik elektrifikasi, kami menjamin bahwa kami akan menjadi yang terbaik, walaupun kami bukan yang pertama mengusung elektrifikasi,” tutup Winkelmann.

0 Komentar


Tambah Komentar