27 October 2021
dilihat 154x
Mobilku.com - Tesla Inc. dikabarkan telah resmi bergabung sebagai anggota dari kumpulan perusahaan bernilai triliunan dollar, seperti Amazon, Apple, Google, dan juga Microsoft.
Namun terlepas dari statusnya sebagai perusahaan triliunan dollar, keuntungan Tesla masih jauh dibandingkan dengan yang lain, bahkan menjadi yang paling rendah dibandingkan perusahaan lainnya.
Saham pabrikan EV tersebut belakangan ini terlihat semakin menghijau, terutama berkat berita pencapaian valuasi $ 1 triliun pada hari Senin kemarin. Kabar gembira itu juga diketahui telah berhasil meningkatkan sentimen para investor, dan membuat mereka semakin percaya bahwa Tesla adalah perusahaan yang tepat untuk investasi mobilitas listrik.
Meskipun valuasi pasar Tesla telah mencapai $ 1 triliun, pendapatan mereka hanya mencapai angka kurang dari $50 miliar per tahun. Tahun lalu saja, Tesla berada di peringkat ke-89 di indeks S&P 500 dengan pendapatan sekitar $ 31,5 miliar per tahun. Sedangkan perusahaan dengan pendapatan terbesar dalam indeks tersebut adalah Walmart dengan pendapatan sebesar $559,2 miliar, mengalahkan valuasinya yang hanya $ 417 miliar.
Seorang analis bernama Wedbush Daniel Ives mengatakan bahwa Tesla saat ini masih dalam masa permulaan dan belum mengeluarkan semua potensinya. "Pendapatan Tesla untuk tahun-tahun ke depan tentu akan lebih besar, begitu juga dengan valuasinya," ujar Ives.
Ives juga mengatakan jika target saham per lembar Tesla berhasil menembus angka $ 1.100, maka tidak menutup kemungkinan jika lima atau sepuluh tahun kedepan Tesla akan mengantongi margin yang luar biasa besar.
"Wall Street mulai percaya bahwa meroketnya harga saham Tesla belum berakhir. Hal tersebut lantaran Tesla memiliki keunggulan besar di bidang EV dan berpotensi semakin memperluas pasarnya di AS, Eropa, dan juga Asia," tulis Oanda Edward Moya yang seorang analis bursa saham.
Salah satu alasan rendahnya keuntungan yang didapat oleh Tesla adalah rasio hutang yang cukup besar, menempatkan perusahaan Elon Musk tersebut berada di posisi 162 perusahaan dengan hutang terbesar dengan nominal sekitar $10,1 miliar.
Namun jika dilihat dari pergerakannya, Tesla punya potensi untuk menjadi perusahaan yang lebih besar lagi. Apalagi jika kita melihat perubahan trend gaya hidup yang kini mulai bergerak menuju green energy and sustainability, tentu Tesla punya rencana besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
0 Komentar
Tambah Komentar