https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/facc16e4-c46d-40f1-89fb-133daa9ac517.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/385618c2-fef2-4dd9-b947-9a7d3d994aa1.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b18d6fb4-f034-4db4-857c-0abea9a46a49.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/52f71bdf-d4ea-4134-92e9-fb7dadc36685.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/87ae38e9-b11a-40c1-8626-42933a66a211.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/facc16e4-c46d-40f1-89fb-133daa9ac517.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/385618c2-fef2-4dd9-b947-9a7d3d994aa1.jpeg

Ternyata Ini Alasan Kenapa Penjualan Mobil Listrik Masih Lambat

27 May 2023

dilihat 453x

Mobilku.com - Data penjualan mobil listrik di Indonesia terlihat memang terbilang cukup baik. Akan tetapi, minat terhadap mobil listrik di Indonesia masih bisa dianggap belum sesuai harapan. Ini terlepas dari langkah pemerintah yang sudah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mempercepat peredaran kendaraan listrik. 


Salah satu program adopsi mobil listrik yang ada saat ini adalah program insentif potongan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10 persen untuk mobil listrik. Meski telah diberikan berbagai keuntungan untuk membeli mobil listrik, angka kepemilikannya masih cukup rendah.


Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan ada beberapa alasan penjualan mobil listrik di Indonesia masih melempem. Nah, berikut beberapa diantaranya: 


1. Masyarakat masih ragu 


Nangoi merasa sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah belum maksimal sehingga masih menimbulkan keraguan di masyarakat. Untuk itu, pada pameran Gaikindo Indonesia International Motor Show (GIIAS) 2023, sosialisasi untuk kendaraan listrik akan kembali digalakkan. 


“Mobil listrik ini kan barang baru. Disubsidi pun,  belum tentu laku di Indonesia. Beda situasinya. Nah, tetapi kalau menurut saya, beberapa langkah itu sudah tepat,” kata Nangoi. 


“Informasi kepada masyarakat juga harus kita perkuat, salah satunya lewat pameran GIIAS ini. Kita edukasi terus keuntungan, kerugiannya (pakai mobil listrik). Kemudian infrastruktur juga harus dibereskan,” tambah Nangoi. 


2. Harga jual kembali yang tidak stabil


Alasan terbesar lain masyarakat masih enggan membeli mobil listrik adalah harga jual kembali kendaraan tersebut. Ini wajar, karena konsumen Indonesia memang membeli mobil untuk dijual kembali. 


“Berbagai pihak harus bekerja sama dalam membangun keyakinan mengenai kendaraan ramah lingkungan ini. Masyarakat Indonesia itu kalau beli mobil, sudah langsung nanya, ‘harga jual mobil bekasnya nanti seperti apa?’ Kata Nangoi


Nangoi juga menambahkan walaupun pajaknya diturunkan 10 persen, tapi kalau harga jualnya turun hingga 50 persen, akan terasa percuma memiliki mobil listrik.


Berdasarkan data wholesales yang dirilis Gaikindo, penjualan mobil listrik terlihat cukup ada peningkatan pada April 2023 setelah insentif diumumkan. Tapi, jumlahnya belum masif dan masih memerlukan dorongan lagi. 


“Sudah mulai (berdampak kebijakan mobil listrik). Kalau kita lihat Januari, Februari, Maret belum keluar (kebijakannya). Begitu sudah diputuskan, baru mulai naik lagi. Tapi kan diharapkan bisa lebih tinggi dari tahun lalu, itu belum tercapai,” ungkap Nangoi.



0 Komentar


Tambah Komentar