Terlilit Hutang Hingga $ 1 Milyar, Aston Martin Dalam Situasi Bahaya

Mobilku.com - Kehadiran Lawrence Stroll dan konsorsium nya ternyata tidak cukup untuk menyelesaikan masalah finansial yang ada di Aston Martin. Bahkan kehadiran Tobias Moers dari Mercedes-AMG juga kabarnya kurang efektif, dan akan segera digantikan oleh mantan eksekutif Ferrari dalam waktu dekat.

Pada kuartal pertama tahun 2022 Aston Martin mencatat kerugian bersih sebesar £47,7 juta dan memiliki hutang “bersih” yang naik menjadi £956,8 juta dari semula £722,9 juta periode yang sama pada tahun 2021.

Sederhananya, utang bersih adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan utang yang tersisa jika perusahaan menjual semua asetnya untuk membayar hutang. Pada dasarnya, Aston Martin dalam posisi yang berbahaya karena mereka akan menyisakan banyak hutang bahkan jika perusahaan dilikudiasi hari ini.

Aston Martin sebenarnya telah melaporkan kerugian operasional hampir setiap tahun sejak 2010. Lebih buruk lagi, harga sahamnya juga telah jatuh hingga 90% sejak mereka IPO pada 2018 lalu, dan nilai pasarnya turun dari sekitar $5,3 miliar menjadi sekitar hanya $1,3 miliar. 

Aston Martin sangat berharap jika SUV DBX bisa menjadi penyelamat mereka. Meskipun mereka memiliki fasilitas yang mampu membangun 5.000 SUV per tahun, Aston Martin hanya mampu menjual 3.000 unit DBX di seluruh dunia pada tahun 2021. 

Selain itu ada Valhalla yang terus didesain ulang secara ekstensif dan menghabiskan banyak uang perusahaan, tetapi tidak menunjukan sales yang memadai. Aston Martin kali ini benar-benar sakit kepala menghadapi krisis finansial.

Satu-satunya harapan Aston Martin adalah masuknya dana segar dari Audi yang kabarnya akan menggunakan team Aston Martin untuk memasuki ajang F1 musim depan. Jika ini benar terjadi, Aston Martin setidaknya bisa sedikit bernafas lega dan menggunakan uang tersebut untuk banyak hal.