27 May 2022
dilihat 129x
Mobilku.com - Angka penjualan mobil listrik seperti Tesla Model Y dan Ford Mustang Mach-E tercatat memang sangat populer di kalangan konsumen. Selain teknologi dan kinerjanya yang hebat, ternyata banyak pembeli menyukai ide kendaraan bebas emisi yang dipercaya dapat memperbaiki alam.
Namun, menurut studi terbaru dari Emissions Analytics, kendaraan bertenaga baterai sebenarnya tidak terlalu ramah lingkungan seperti yang kita kira. Mobil listrik memang tidak memiliki knalpot dan tidak mengeluarkan asap, tetapi gesekan ban yang digunakan memiliki emisi tersendiri, dan tercatat jauh lebih besar dibandingkan model ICE.
Studi tersebut menemukan bahwa dalam berkendara sehari-hari, emisi dari ban EV mencapai 1.850 kali lebih besar dari emisi gas buang dari knalpot. Hal tersebut diperparah oleh paket baterai berukuran besar dan lebih berat yang menambah tekanan pada ban. Studi tersebut bahkan mencatat bahwa setiap 500 kg bobot baterai dapat menghasilkan emisi ban hampir 400 kali lebih besar daripada emisi knalpot dari mobil bensin dan diesel.
Perlu dicatat, studi ini hanya menyoroti EV berukuran besar dan berbobot berat. Untuk EV mungil dan berukuran kecil, tingkat keausan ban yang jenis ini miliki jauh lebih sedikit, lantaran bobot keseluruhannya cukup ringan. Mobil EV mungil bahkan lebih baik dalam hal mengurangi emisi dibandingkan asap knalpot dari city car mungil bermesin pembakaran.
Pada titik ini, kita harus membahas perbedaan antara emisi ban dan knalpot. Yang pertama, menurut penelitian, emisi gesekan ban langsung masuk ke tanah dan mencemari air. Sedangkan emisi knalpot akan terkumpul di atmosfer untuk waktu yang cukup lama, hingga akhirnya mengurangi kualitas udara.
Kesimpulan dari studi ini adalah kendaraan listrik berukuran besar sebenarnya memiliki potensi polusi yang cukup besar dibandingkan kendaraan bertenaga ICE. Tentu saja, ini hanya satu studi, dan jika kalian kurang sepakat, masih banyak studi yang bisa dijadikan perbandingan.
Polusi gesekan ban pada faktanya adalah masalah lama yang cukup serius dan perlu ditangani. Produsen ban terkemuka di dunia seperti Michelin dan Goodyear bahkan telah bereksperimen untuk menciptakan ban yang dapat terurai secara alami dan memiliki kemampuan regenerasi ketika digunakan.
Tidak ketinggalan, Continental juga meluncurkan sebuah konsep dimana ban baru mereka akan dibuat menggunakan bahan daur ulang yang ramah lingkungan.
Meskipun kalian mungkin tidak setuju dengan temuan penelitian ini, hal ini tentu saja menggugah pikiran dan, setidaknya menunjukkan kepada kita bahwa otomotif yang bebas emisi sebenarnya masih jauh dari harapan.
0 Komentar
Tambah Komentar