https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/75af3f57-dba5-4ddc-bd94-ca2534909f33.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/1348367c-385f-4c6a-9b6d-7b788335430c.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/47c38542-e22e-4eab-8dcb-fa1a8286c6b7.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b2c633d4-ba31-4d08-9575-60c58be97d68.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4de68484-d229-4491-bace-8d74e22f9a48.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/75af3f57-dba5-4ddc-bd94-ca2534909f33.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/1348367c-385f-4c6a-9b6d-7b788335430c.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4de68484-d229-4491-bace-8d74e22f9a48.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/75af3f57-dba5-4ddc-bd94-ca2534909f33.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/1348367c-385f-4c6a-9b6d-7b788335430c.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/47c38542-e22e-4eab-8dcb-fa1a8286c6b7.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b2c633d4-ba31-4d08-9575-60c58be97d68.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4de68484-d229-4491-bace-8d74e22f9a48.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/75af3f57-dba5-4ddc-bd94-ca2534909f33.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/1348367c-385f-4c6a-9b6d-7b788335430c.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/47c38542-e22e-4eab-8dcb-fa1a8286c6b7.png

Startup Produsen Mobil Listrik Lordstown Motor Kehabisan Uang

10 June 2021

dilihat 63x

Mobilku.com - Startup EV, Lordstown Motors, mengatakan bahwa mereka hampir kehabisan uang dan ada kemungkinan bisa gulung tikar di tahun 2022. Munculnya berita tersebut lantas membuat saham Lordstown turun sekitar 20%, dan menjadi berita yang sangat mengejutkan.


Lordstown pertama kali mendirikan pabriknya setelah membeli pabrik seluas hampir dua kali lipat ukuran Pentagon milik General Motors yang ditutup pada tahun 2019. Lordstown Motors sebelumnya bahkan sempat berjanji jika truk produksinya yang bernama Endurance akan mulai diproduksi dan tiba pada September mendatang.


Namun sayang, pada hari Selasa lalu perusahaan rintisan tersebut mengatakan bahwa tidak lagi memiliki cukup uang untuk memulai produksi. Lordstown bahkan memperingatkan tidak yakin jika bisnis mereka dapat bertahan selama 12 bulan ke depan.


Pengarsipan perusahaan mencatatkan bahwa pada 31 Maret lalu perusahaan tercatat memiliki uang tunai sebesar $ 259,7 juta, setelah sebelumnya mereka harus mengalami kerugian sebesar $ 125,2 juta selama tiga bulan. 


Banyak pakar berpendapat kemampuan Lordstown untuk bertahan dalam bisnis tergantung pada kemampuan mereka untuk menyelesaikan model produksinya, mendapatkan persetujuan, serta mulai memproduksi dan menjual kendaraan tersebut.


Ketika ditanya tentang permasalahan ini, pihak perusahaan menolak berkomentar lebih detail, dan hanya mengatakan bahwa mereka saat ini masih fokus untuk melakukan produksi fase awal pada akhir September mendatang.


Keraguan tentang kelangsungan hidup Lordstown sebelumnya sempat diprediksi oleh Hindenburg Research pada bulan Maret lalu. Mereka juga mempertanyakan validitas kontrak yang Lordstown Motors berikan kepada investor, dan menyatakan bahwa Endurance sempat terbakar pada test drive pertamanya. Pada intinya, pihak Hindenburg tidak yakin akan perusahaan ini bahkan dinilai bisa menjadi Nikola Motors 2.0.


"Setelah berbulan-bulan penyangkalan, Lordstown akhirnya mulai mengakui keadaan keuangan mereka yang genting. Model prototype yang sebelumnya ditunjukan juga sama sekali tidak mendekati kenyataan," ujar Hindenburg.


Lordstown mengkonfirmasi bahwa kebakaran yang terjadi disebabkan adanya human error saat membangun model prototype tersebut. Mereka bahkan membantah tentang tuduhan kontrak penjualannya dan bersikeras tidak melakukan kesalahan.


Untuk mengklarifikasi hal tersebut, Lordstown dikabarkan telah menerima dua kali panggilan pengadilan dari Securities and Exchange Commission, dan siap bekerja sama selama proses penyelidikan.

0 Komentar


Tambah Komentar