26 January 2021
dilihat 114x
Mobilku.com - Diluncurkan di CES 2020, dan sudah diuji di jalanan Austria, Sony Vision-S tampaknya terlihat sudah pantas untuk masuk tahap produksi. Namun sayangnya, raksasa elektronik asal Jepang tersebut mengatakan bahwa mereka tidak berencana untuk terjun ke industri otomotif. Waduh gimana tuh?
"Saat ini, kami tidak memiliki rencana untuk memproduksi ataupun menjual kendaraan secara massal. Dengan mobilitas yang diharapkan sebagai megatren di masa depan, kami sedang menjajaki bagaimana Sony dapat berkontribusi dengan cara yang paling tepat untuk menyambut era otonom," ujar salah satu perwakilan perusahaan. Jika diperhatikan dari statement tersebut, pihak Sony sendiri sudah menegaskan bahwa mereka tidak ada rencana untuk memproduksi Vision-S atau bahkan menjualnya. Namun tidak menutup kemungkinan jika mereka akan menghadirkannya di tahun-tahun mendatang yang entah kapan, siapa yang tahu?
Sony sebenarnya tidak memiliki pengalaman dalam membuat sebuah mobil yang berfungsi sepenuhnya, maka dari itu mereka bekerja sama dengan Magna Steyr untuk menyempurnakan dan mendaftarkannya agar bisa melakukan tes di Austria. Lalu apa gunanya semua itu? Secara resmi Sony hanya ingin menguji teknologi baru mereka, terutama fitur-fitur yang berkaitan dengan teknologi otonom dan hiburan dalam mobil.
Salah satu kemungkinannya adalah ketika mobil fitur self-drivingnya di jalankan, penumpang akan dapat memainkan game PlayStation favorit mereka secara online yang dibantu oleh koneksi 5G di dalam mobil. Dengan membangun mobil dari nol, Sony secara tidak langsung memiliki kemampuan untuk mengontrol apa saja yang perlu dikembangkan tanpa harus berurusan dengan perangkat-perangkat dari pabrikan lainnya.
Kami sendiri sebenarnya masih agak bingung dengan Vision-S. Biasanya, pabrikan mobil menguji fitur-fitur baru mereka secara teratur, namun jarang sekali pabrikan sengaja membuat mobil yang benar-benar baru hanya untuk mengevaluasi bagaimana rasanya menyematkan sebuah sensor di bawah bumper atau memasang konsol game ke dalam mobil. Bahkan Google yang pendapatannya melebihi omset Sony pun, tidak memulai dari kanvas. Mereka memilih Toyota Prius untuk menguji teknologinya.
Dari segi desain, mobil pertama Sony terlihat cukup bagus dan tampak siap untuk diproduksi. Dengan panjang sekitar 4876 mm, sedan tersebut tidak terlihat seperti sebuah mobil eksperimen yang dirakit menggunakan bahan rongsokan. Mobil ini bahkan memiliki suspensi udara independen yang dapat menyesuaikan ketinggian berkendara. Niat banget kan Sony.
Sepertinya hanya waktu lah yang akan berbicara. Apakah ambisi Sony mampu lebih besar dari ini, atau Vision-S hanya akan menjadi kenangan semata. Namun disisi lain, Apple sudah mulai menunjukan keseriusannya dalam menghadirkan sebuah kendaraan. Perusahaan pencipta smartphone tersebut dikabarkan sedang bekerja sama dengan KIA untuk meluncurkan sebuah EV di tahun 2024.
0 Komentar
Tambah Komentar