https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/762fe193-01e6-4c95-9375-a82ad7278f1b.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8385edf8-3977-4e72-b58a-8041eeeb194a.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4a0a1036-16b8-4f5a-823b-11d72fe37424.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/16f0af46-1dbb-4948-a374-ae5b57f8aeed.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9f9e6435-d2ad-4c98-9d6f-2dcca0c3b36a.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/762fe193-01e6-4c95-9375-a82ad7278f1b.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8385edf8-3977-4e72-b58a-8041eeeb194a.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9f9e6435-d2ad-4c98-9d6f-2dcca0c3b36a.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/762fe193-01e6-4c95-9375-a82ad7278f1b.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8385edf8-3977-4e72-b58a-8041eeeb194a.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4a0a1036-16b8-4f5a-823b-11d72fe37424.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/16f0af46-1dbb-4948-a374-ae5b57f8aeed.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9f9e6435-d2ad-4c98-9d6f-2dcca0c3b36a.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/762fe193-01e6-4c95-9375-a82ad7278f1b.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8385edf8-3977-4e72-b58a-8041eeeb194a.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4a0a1036-16b8-4f5a-823b-11d72fe37424.jpeg

Siap-siap Didenda Karena Menggunakan Smartphone di Australia

19 December 2019

dilihat 104x

Mobilku.com - Pemerintah di wilayah New South Wales yang terletak di negara Australia, telah meluncurkan kamera pendeteksi yang bertujuan untuk menghentikan orang menggunakan smartphone saat mereka mengemudi.


Selama tiga bulan pertama saat sistem baru tersebut diluncurkan, pengemudi yang tertangkap menggunakan smartphone saat mengemudi akan dikirimkan surat peringatan. Setelah masa percobaan, pelanggar akan dikenakan denda 344 dolar Australia. Denda tersebut dapat mencapai 457 dolar Australia ketika menggunakan smartphone di area dekat sekolah.


Menurut badan pusat keamanan lalu lintas New South Wales, sistem ini menggunakan kamera yang menggunakan artificial intelligence untuk meninjau gambar secara otomatis dan mendeteksi driver yang melanggar.


Personil yang berwenang akan memverifikasi gambar yang dipotret oleh sistem. Kontrol yang ketat ini dilakukan untuk memastikan bahwa gambar yang diambil oleh sistem ini dapat dikelola dan disimpan dengan aman.


“Sebuah simulasi yang independen telah menunjukkan bahwa sistem ini dapat mencegah sekitar 100 kecelakaan fatal dan cedera serius dalam kurun lima tahun,” Bernard Carlon (direktur eksekutif transportasi pusat keselamatan lalu lintas New South Wales) mengatakan dalam sebuah pernyataan di akhir pekan lalu.


“Ada dukungan dari masyarakat yang kuat untuk penegakan hukum lebih lanjut, dengan 80% orang yang disurvei mendukung penggunaan kamera pendeteksi untuk menghentikan penggunaan ponsel secara ilegal,” tambah Carlon.


Pengemudi yang mengalihkan perhatian dari jalan pastinya merupakan masalah serius. Berbicara atau mengirim pesan tertulis di ponsel, makan dan minum ketika mengemudi, atau pun berbicara dengan penumpang lainnya termasuk ke dalam kategori pengemudi yang tidak fokus. Banyak kecelakaan yang diakibatkan oleh pengemudi yang terganggu.

0 Komentar


Tambah Komentar