04 February 2020
dilihat 196x
Mobilku.com - Hyundai Motor dan afiliasinya, Kia Motors yang juga berasal dari Korea Selatan, telah melaporkan penjualan terendah mereka dalam tujuh tahun terakhir di tahun 2019. Krisis ini terjadi karena bisnis di China merosot tajam, gagal mencapai target mereka untuk kelima kalinya berturut-turut. Namun, kedua produsen mobil tersebut memperkirakan volume penjualannya akan membaik di tahun 2020.
Angka penjualan mobil yang lemah di tahun 2019 menggarisbawahi tantangan yang dihadapi Hyundai Motor Group. Hyundai dan Kia melaporkan penurunan 3% dalam penjualan global gabungan mereka menjadi 7,19 juta kendaraan di tahun 2019, gagal memenuhi target untuk mencapai penjualan 7,6 juta kendaraan. Profit Hyundai menurun disamping kenaikan biaya pengembangan teknologi masa depan disaat pasar otomotif global sedang mandek.
Hyundai dan Kia mengatakan bahwa mereka mengharapkan penjualan gabungan ini meningkat 5% menjadi 7,54 juta kendaraan di tahun ini. Tetapi para analis memperingatkan bahwa target tersebut akan menjadi tugas yang berat bagi Hyundai dan Kia, yang jika digabungkan merupakan perusahaan dengan volume penjualan terbesar kelima di dunia.
Hyundai berkinerja buruk di pasar mobil China pada bulan November, dan terlalu dini untuk mengatakan bahwa permintaan di industri China akan mengalami pemulihan total. Pasar mobil global secara luas diperkirakan akan tetap lesu pada tahun 2020, karena permintaan menyusut lebih jauh di Amerika Serikat dan Eropa.
Hyundai dan Kia berencana untuk meluncurkan SUV yang didesain ulang seperti Hyundai Tucson dan Kia Sorento pada tahun 2020. Mereka juga akan mempercepat ambisi mereka untuk layanan mobilitas seperti ride-sharing, dan memiliki rencana untuk membangun perusahaan di Amerika Serikat, Eropa dan Asia, kata Chung, Wakil Ketua Eksekutif Grup Hyundai Motor.
Hyundai dan Kia mengumumkan kerjasama dengan perusahaan teknologi asal AS bernama Aptiv di tahun 2019. Mereka berencana untuk mengoperasikan kendaraan otonom pada tahun 2023, dan melanjutkan ke tahap produksi komersialnya pada paruh kedua 2024.
0 Komentar
Tambah Komentar