04 September 2020
dilihat 131x
Mobilku.com - Seorang karyawan Tesla dikabarkan pernah ditawari suap senilai $ 1 juta dollar untuk memasukkan virus malware ke dalam jaringan komputer yang berada di Nevada Gigafactory Tesla. Tawaran tersebut datang dari seorang anggota organisasi kriminal Rusia yang menyamar sebagai turis.
Turis palsu tersebut bernama Egor Igorevich Kriuchkov seorang pria berusia 27 tahun yang menghubungi karyawan Tesla pada pertengahan Juli lalu. Berdasarkan investigasi FBI, Kriuchkov dikabarkan telah beberapa kali menghubungi karyawan Tesla di tahun 2016, karena karyawan tersebut bukan warga negara A.S dan mampu berbahasa Rusia. Kriuchkov bahkan telah mengatur pertemuan dengan karyawan tersebut, dengan dalih mengunjungi California dan menyatakan bahwa dia bersedia datang ke Nevada untuk menemui karyawan Tesla tersebut.
Akhirnya Kriuchkov bertemu dengan karyawan Tesla yang ditemani beberapa temannya. Ia bahkan membayar seluruh biaya jamuan pertemuan untuk menyenangkan karyawan Tesla tersebut. Kriuchkov awalnya menawarkan $ 500.000 untuk niat jahatnya, sebelum akhirnya menaikkan tawarannya menjadi $ 1 juta dolar. Beruntung, karyawan tersebut menolak dan malah melaporkan upaya penyuapan tersebut kepada pihak keamanan di Tesla.
Mendengar informasi tersebut pihak Tesla langsung menghubungi FBI agar bisa menangkap sang pelaku. FBI meminta karyawan yang terlibat untuk menghubungi si penjahat agar dapat bertemu, dimana karyawan tersebut akan dilengkapi dengan alat perekam dari FBI yang nantinya akan dijadikan sebagai alat bukti. Tidak butuh waktu lama bagi FBI untuk menangkap Kriuchkov pada 22 Agustus lalu ketika ia berusaha kembali ke Rusia dari Los Angeles.
Virus Malware yang dipasangkan akan menyebabkan gangguan pada sistem keamanan Tesla, kemudian akan mencuri data-data penting perusahaan yang dapat dijual. Serangan serupa pernah dilakukan oleh organisasi kejahatan tersebut terhadap perusahaan lain, dimana mereka meminta uang tebusan antara $ 4 juta hingga $ 6 juta. Namun, Fakta si pelaku sampai rela terbang ke Amerika Serikat dinilai cukup janggal. Karena biasanya kejahatan cyber biasanya hanya dilakukan di dunia maya. Entah ini ada intervensi dari para pesaing atau murni kejahatan tingkat internasional.
Untungnya kali ini Tesla benar-benar memiliki karyawan setia yang tidak terpengaruh oleh keserakahan dan malah melakukan hal yang benar. Jika sampai terjadi, sistem keselamatan mobil Tesla dapat dengan mudah dibobol oleh penjahat tersebut, apalagi teknologi mutakhir lainnya.
0 Komentar
Tambah Komentar