12 April 2021
dilihat 122x
Mobilku.com - Dari semua startup kendaraan listrik yang muncul dalam beberapa tahun terakhir, yang posisinya paling dekat dengan Tesla adalah Nio asal Tiongkok.
Hal tersebut lantaran Nio belum lama ini telah mengumumkan bahwa mereka telah berhasil memproduksi kendaraan ke-100.000 nya, yang merupakan sebuah crossover yang disebut sebagai ES8.
Meski jumlah produksinya jauh di belakang Tesla, apa yang telah dicapai Nio masih bisa dibilang permulaan.
Nio diketahui baru memulai produksinya pada tahun 2018, dimana produksi ke 50.000 unitnya tercatat di bulan Juli 2020. Pencapaian produksi yang ke-100.000 unit ini secara tidak langsung telah menunjukkan bahwa Nio tumbuh dengan cepat, belum lagi jajaran mobil baru lainnya yang juga siap menambah catatan angka tersebut.
Sebagai informasi tambahan, penjualan Nio masih terbatas hanya di pasar Tiongkok saja, dan tidak menutup kemungkinan jika mereka melakukan ekspansi dalam beberapa tahun kedepan.
Model pertama yang diluncurkan oleh Nio adalah ES8, yang merupakan saingan dari Tesla Model X. Sejak itu, mereka kembali meluncurkan sebuah crossover kecil yang disebut ES6 dan versi coupe nya bernama nama EC6. Nio juga dikabarkan akan segera memulai produksi sedan pertamanya, yaitu ET7 yang kabarnya akan dimulai tahun depan.
Berdasarkan data penjualan Nio, mereka tercatat berhasil mengirimkan 7.257 unit kendaraan di bulan Maret, dimana ES6 merupakan mobil yang paling populer dengan penjualan 3.152 unit. Sementara ES8 telah terjual 1.529 unit dan EC6 2.576 unit.
Salah satu strategi yang digunakan Nio untuk membantu memudahkan pelanggan adalah paket berlangganan baterai, di mana kendaraan mereka dapat dibeli tanpa ada baterai. Hal ini dilakukan guna menghemat biaya yang harus dibayarkan oleh pelanggan pada saat pertama kali membayar. Sisanya, pelanggan hanya perlu berlangganan salah satu penawaran baterai Nio yang sesuai dengan kebutuhan.
Dari semua pencapaian Nio, tentu tidak semuanya akan berjalan mulus. Nio bahkan sempat dikabarkan kehabisan uang pada tahun 2019, setelah membukukan kerugian sebesar $ 1,6 miliar di tahun tersebut. Tak lama berselang, kumpulan pemodal dari beberapa perusahaan Tiongkok menyuntikan dana segar untuk Nio. Hingga akhirnya, mereka dapat bertahan di masa pandemi dan berhasil memproduksi banyak kendaraan.
0 Komentar
Tambah Komentar