29 September 2020
dilihat 95x
Mobilku.com - Selama bertahun-tahun, banyak perusahaan telah mencoba untuk menciptakan mobil otonom. Walaupun sering mengalami kegagalan, mereka tidak pernah patah semangat untuk menghadirkan self-driving car.
Ingatkah kalian ketika Uber pernah mengatakan di tahun 2018 bahwa mereka ingin mengoperasikan mobil tanpa pengemudi pada akhir tahun tersebut? Atau ketika Cruise mengatakan akan menguji mobil self-driving miliknya di New York City? Atau bagaimana ketika Volvo mengatakan akan memiliki mobil yang sepenuhnya otonom tahun depan?
Semua timeline di atas ini tampaknya meleset dengan belum membuahkan hasil yang cukup signifikan. Namun alasan kenapa sampai saat ini kita belum bisa menikmati mobil otonom bukanlah sebuah misteri. Pada kenyataannya, membuat mobil yang bisa menganalisa dan membaca segala kemungkinan di jalanan bisa dibilang hampir mustahil. Apalagi kendaraan ini tetap harus memperhatikan faktor kenyamanan.
Setelah mobil otonom Uber mengalami kecelakaan fatal di tahun 2018, mereka merasa terguncang dan progressnya seakan terhenti. Banyak orang yakin bahwa Uber tidak akan melewati tahap pengembangan ini. Di tahun 2019, Uber juga tercatat tidak dapat menjalankan prototipe miliknya dalam jarak 1,5 kilometer secara mulus. Hal ini membuat beberapa para petinggi Uber pun sempat pasrah.
Faktanya, Uber telah menghabiskan miliaran dolar AS untuk penelitian dan juga pengembangan teknologi tersebut, seperti perusahaan lain. Namun itulah sifat dari research and development, terkadang berhasil dan terkadang tidak. Akan tetapi, sejauh ini tidak ada yang berhasil. Namun hal yang terpenting disini adalah Uber tetap mencoba, meskipun mereka tahu bahwa perjalanan ini masih sangat panjang.
0 Komentar
Tambah Komentar