23 May 2020
dilihat 183x
Mobilku.com - Tahun ini bisa jadi merupakan tahun terberat bagi Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi. Efek dari pandemi global membuat situasi mereka menjadi lebih buruk. Industri otomotif nampaknya harus bersiap dengan gelombang PHK yang akan datang.
Diketahui Nissan berencana untuk merumahkan 20.000 pekerjanya sebagai upaya keberlangsungan perusahaan, sedangkan Renault sepertinya akan “menghilang” setelah diketahui pinjaman nya dari pemerintah Prancis sebesar lima miliar euro belum mendapat persetujuan.
Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire menyebutkan, dia belum menandatangani dokumen untuk memberikan pinjaman negara senilai lima miliar euro (lebih dari $ 5,4 miliar) yang diminta produsen mobil tersebut untuk mengatasi efek yang disebabkan oleh COVID-19. Le Maire menginginkan jaminan dari Renault dengan komitmen untuk memproduksi mobil listrik dan jaminan bahwa ia akan memperlakukan subkontraktor secara adil.
Dalam sebuah wawancara radio dengan Europe 1 pada hari Jumat, Le Maire juga mengatakan bahwa pabrik Renault di Flins di luar Paris tidak boleh ditutup dan pembuat mobil harus berusaha mempertahankan sebanyak mungkin pekerjaan di Prancis, sambil berusaha untuk kompetitif. Seperti diketahui pabrik Flins adalah lokasi dimana Renault membuat model listriknya Zoe dan mobil Micra untuk Nissan. Pabrik ini telah mempekerjakan sekitar 2.640 orang pada akhir 2018.
Industri otomotif dunia kini telah terpukul oleh kapasitas yang berlebihan, kompetisi yang ketat dan permintaan yang lesu, industri mobil Eropa kini telah mengalami pengurangan pekerja yang sangat masif di beberapa negara. Akan tetapi sebagian besar dari pekerja yang dirumahkan memiliki status cuti berbayar yang didukung oleh pemerintah setempat.
0 Komentar
Tambah Komentar