https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/937a42cc-6733-44c3-8d07-f4c4fc841cdb.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c39fe3b5-8f31-44fc-8e20-96b159f59b4f.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/d410b788-f36f-428f-8cbe-2df552cdfb2d.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4e913eff-3884-4f9a-9841-e6ed96490e0d.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9375ae10-8258-4ffe-b681-1dfa24b475e5.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/937a42cc-6733-44c3-8d07-f4c4fc841cdb.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c39fe3b5-8f31-44fc-8e20-96b159f59b4f.jpg

Raksasa Rental Mobil Amerika Tumbang Digilas Krisis Pandemi

26 May 2020

dilihat 155x

Mobilku.com - Perusahaan raksasa rental mobil asal Amerika Serikat, Hertz Global Holdings Inc telah mengajukan permohonan pailit atau bangkrut pada Jumat lalu. Perusahaan yang berusia 102 tahun itu dikabarkan bangkrut karena bisnis yang makin sepi lantaran pandemi virus Corona telah merusak ekonomi di A.S.


Selama ini salah satu pendapatan terbesar Hertz adalah dari penyewaan mobil di bandara. Namun akibat pandemi, bandara dan maskapai tidak dapat beroperasi sehingga berdampak pada operasional perusahaan. Dengan cashflow yang macet, Hertz masih harus menyelesaikan utang sekitar US$ 19 miliar dan menanggung sebanyak 38.000 pegawai di seluruh dunia.


Pada akhir Maret lalu, Hertz diketahui telah mem-PHK sebanyak 12.000 karyawan dan menempatkan 4000 karyawan lainnya dalam status cuti. Perusahaan tersebut juga telah mengurangi sebagian besar dari cost operasionalnya guna melakukan penghematan.


Salah satu perusahaan mitra Hertz yakni Estero yang berbasis di Florida juga terdampak pandemi ini. Perusahaan tersebut juga telah melakukan pembicaraan dengan para kreditor untuk restrukturisasi kredit yang jatuh tempo pada bulan April 2020. Hertz memang dalam kondisi sulit, nilai aset kendaraan yang mereka miliki terus merosot akibat pandemi. Walaupun begitu, perusahaan ini juga memiliki opsi untuk menjual 30.000 mobilnya untuk mendapatkan dana segar sebesar US$ 5 miliar. 


CEO Hertz Paul Stone yakin bahwa Hertz tak akan bangkrut jika berhasil mendapatkan kredit atau bantuan keuangan dari pemerintah AS. Seperti diketahui pemerintah Amerika Serikat saat ini telah banyak memberikan stimulus bagi perusahaan dan industri agar tetap dapat berjalan melewati krisis ini.

0 Komentar


Tambah Komentar