https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/977bb5ab-753a-4c28-899d-80a6187c9f3e.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/7a1a510c-77cf-4381-ba3f-5adbc47bafd1.JPG
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/5dc4145e-bd22-4ab4-bc44-00400428f09c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c4f42dc0-45e5-4a11-818b-60d8e79efb48.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0c63d470-33f6-453f-963e-364ca1c4a407.JPG
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/977bb5ab-753a-4c28-899d-80a6187c9f3e.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/7a1a510c-77cf-4381-ba3f-5adbc47bafd1.JPG

Raksasa Otomotif Jepang Kompak Cari Solusi Selamatkan Mesin Pembakaran

19 November 2021

dilihat 252x

Mobilku.com - Produsen mobil asal Jepang seperti Toyota, Subaru, dan juga Mazda dikabarkan akan berkolaborasi untuk mempelajari lebih lanjut terkait penggunaan bahan bakar alternatif guna menyelamatkan mesin pembakaran internal dari era elektrifikasi. Selain pabrikan mobil, Kawasaki dan Yamaha yang fokus di sektor roda dua juga ikut bekerjasama.


Kumpulan pabrikan ternama tersebut membuat pengumuman bersama di acara Super Taikyu Race di Okayama, di mana bos Toyota (Akio Toyoda) membuka race tersebut dengan mengendarai mobil balap bertenaga hidrogen.


Ide kolaborasi tersebut muncul lantaran mayoritas pabrikan asal Jepang telah berjanji untuk menghentikan produksi kendaraan berbahan bakar fosil pada tahun 2040, dan khawatir jika jajaran mobil bermesin konvensional mereka mati lebih cepat.


Selain memajukan elektrifikasi sebagai senjata utama menghadapi masa depan, para pabrikan juga masih ingin menawarkan pilihan mesin pembakaran internal yang lebih ramah lingkungan melalui tiga inisiatif besar. 


Inisiatif yang pertama datang dari Mazda yang menggunakan mesin 1,5 liter Skyactiv-D berbahan bakar biodiesel untuk race di kelas ST-Q di ajang Super Taikyu Race.


Selain Mazda, Toyota dan Subaru juga akan mengikuti race tersebut dengan menggunakan bahan bakar sintetis untuk menggerakan Subaru BRZ dan mobil balap berbasis Toyota GR-86.


Inisiatif kedua adalah mengeksplorasi penggunaan mesin hidrogen pada kendaraan roda dua yang dipimpin oleh Kawasaki dan Yamaha. Untuk mencapai gol tersebut, Kawasaki dikabarkan sedang membangun liquid hydrogen carrier terbesar di dunia.


Nantinya, kapal pembawa hidrogen terbesar tersebut akan melakukan uji coba untuk mengangkut hidrogen dalam jumlah besar dari Australia ke Jepang. 


Selain Yamaha dan Kawasaki, Honda serta Suzuki dikabarkan akan segera bergabung untuk mendukung pengembangan teknologi hidrogen untuk kendaraan roda dua.


Inisiatif terakhir yang paling disorot adalah penggunaan mesin hidrogen di beberapa cabang motorsport. Sejauh ini, Toyota, Yamaha, dan Denso telah bekerja sama sejak tahun 2016 untuk mengembangkan mesin hidrogen yang dapat digunakan dalam motorsport.


Tidak menutup kemungkinan berapa cabang motorsports seperti rally, motoGP, atau superbike akan diisi oleh kendaraan hidrogen dimasa mendatang.


Usaha menuju elektrifikasi yang dilakukan oleh pabrikan Jepang memang tidak secepat dan se-agresif yang dilakukan oleh pabrikan di dunia barat. Akan tetapi, 2030 merupakan waktu yang cukup panjang bagi pabrikan Jepang untuk terus berinovasi.


Maka dari itu, jangan heran jika 4 atau 5 tahun lagi pabrikan Jepang akan membawa mobil atau motor yang lebih ramah lingkungan tanpa harus mengabaikan mesin konvensional.




0 Komentar


Tambah Komentar