17 September 2021
dilihat 215x
Mobilku.com - Dalam dua dekade terakhir, pasar China telah menjadi pemain utama di pasar otomotif global. Setiap tahunnya, selalu ada merek baru yang mulai menunjukan diri ke hadapan publik, dan banyak diantaranya merupakan pabrikan mobil listrik.
Akan tetapi dibalik pesatnya industri EV di China, pemerintah China merasa khawatir jika pertumbuhannya semakin cepat maka akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat.
Menteri Industri dan Teknologi Informasi China, Xiao Yaqing, mengatakan bahwa saat ini China memiliki terlalu banyak merk EV. Agar pasar tidak terlalu dibanjiri banyak produk, pemerintah akan coba mengarahkan agar perusahaan EV yang menjamur ini melakukan konsolidasi.
EV Menjadi Dongkrak Ekonomi Negara
Sejak tahun 2010, hasil penjualan mobil listrik telah membantu China melakukan banyak pembangunan. Walaupun terbukti mampu mendongkrak ekonomi negara, pemerintah justru semakin khawatir dengan banyaknya pemain baru yang terus bermunculan. Tercatat, ada 300 perusahaan EV yang diperkirakan masih beroperasi di China hingga saat ini.
Dalam konferensi pers pada hari Senin kemarin, Xiao Yaqing juga menegaskan bahwa pasar EV memang harus dimanfaatkan sepenuhnya. Upaya merger serta restrukturisasi di sektor EV tersebut dipercaya akan membuat produk EV China semakin terkonsentrasi dan semakin bagus dimasa mendatang.
Agar gol tersebut bisa tercapai, pemerintah China juga sedang mengkaji peraturan untuk mendorong proses konsolidasi. Secara garis besar, pemerintah China hanya ingin menghasilkan perusahaan EV yang benar-benar layak baik di pasar dalam negeri maupun internasional.
Sebagai perbandingan, pabrikan mobil AS biasanya menganggap pabrik dengan performa produksi 80% tidaklah menguntungkan. Pabrikan seperti ini juga dianggap hanya memenuhi pasar dengan produk yang biasa saja, atau mungkin buruk.
Pemerintah China berharap agar proses konsolidasi dapat berjalan dalam waktu singkat. Dengan adanya peraturan ini, maka angka produksi EV yang tidak berkualitas akan menurun setiap tahunnya.
Pemain besar seperti Nio dan Xpeng kemungkinan akan terus melanjutkan bisnis tanpa ada gangguan apapun. Namun, segala keputusan pasti ada efek buruknya. Salah satu efek buruk yang mungkin terjadi adalah matinya perusahaan kecil dengan ide ataupun produk yang fenomenal. Cepat atau lambat, perusahaan kecil potensial tersebut akan dilahap oleh raksasa bisnis.
Bagaimana menurut kalian? Tulis di kolom komentar ya.
1 Komentar
mmm
,,,,, mmmm m
0 Balasan
Reply
Tambah Komentar