https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/36b203fa-7844-47c1-a07b-40f57ca901ca.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c176529f-bb05-454f-81c2-26940df35c7c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/045a351c-ae2d-42aa-bc2c-10bb379d9ba5.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ce6891c6-05a7-4334-8ecb-c3afd31368bd.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/646416b4-44ac-48e8-a159-c17f7e783de2.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/36b203fa-7844-47c1-a07b-40f57ca901ca.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c176529f-bb05-454f-81c2-26940df35c7c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/646416b4-44ac-48e8-a159-c17f7e783de2.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/36b203fa-7844-47c1-a07b-40f57ca901ca.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c176529f-bb05-454f-81c2-26940df35c7c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/045a351c-ae2d-42aa-bc2c-10bb379d9ba5.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ce6891c6-05a7-4334-8ecb-c3afd31368bd.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/646416b4-44ac-48e8-a159-c17f7e783de2.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/36b203fa-7844-47c1-a07b-40f57ca901ca.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c176529f-bb05-454f-81c2-26940df35c7c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/045a351c-ae2d-42aa-bc2c-10bb379d9ba5.jpeg

Profit Toyota Minus 42 Persen Akibat Sulitnya Suku Cadang Dan Kenaikan Harga

05 August 2022

dilihat 169x

Mobilku.com - Toyota Motor Corp dikabarkan telah mencatat rekor laba tahunan yang kurang memuaskan akibat badai rantai pasokan dan melonjaknya biaya yang menghantam pendapatan.


Mulai merosot pada kuartal April-Juni, raksasa otomotif Jepang ini cukup kesulitan untuk mencetak margin yang positif. Namun, Toyota tetap optimis jika mereka mampu mencetak laba fiskal yang lebih baik dari tahun sebelumnya.


Sejauh ini Toyota cukup kesulitan mempertahankan angka prospek penjualan dan produksi agar tetap sama. Hal serupa juga dialami oleh seluruh industri otomotif dunia, di mana mereka terpaksa mengurangi jumlah produksi lantaran pandemi yang kembali naik dan kekurangan pasokan semikonduktor.


Laba operasional Toyota tercatat turun 42% menjadi 578,6 miliar yen ($4,24 miliar) pada kuartal pertama fiskal perusahaan yang berakhir 30 Juni. Bukan cuma itu, Laba bersih juga ikut turun sebanyak 18 persen menjadi 736,8 miliar yen ($5,40 miliar), tetapi dari sekian banyak penurunan proyeksi pendapatan tumbuh 7,0 persen menjadi 8,49 triliun yen ($62,27 miliar).


Penurunan laba juga diikuti dengan turunnya penjualan global sebanyak 6,3 persen menjadi 2,01 juta unit kendaraan dalam tiga bulan. Angka tersebut sudah mencakup pengiriman untuk merek Lexus, Toyota, Daihatsu, dan juga Hino.


Untuk tahun 20230 Toyota memperkirakan laba operasional berpotensi turun sebanyak 20 persen menjadi 2,40 triliun yen ($17,9 miliar). Namun, mereka akan berusaha keras untuk mempertahankan rencana produksinya tidak berubah sebanyak 9,7 juta kendaraan per tahun.


Pada saat yang sama, Toyota juga memperkirakan penjualan ritel global mereka akan meningkat 3,1 persen menjadi 10,7 juta. Jika tercapai, maka hal tersebut akan menjadi rekor baru bagi Toyota.

0 Komentar


Tambah Komentar