13 October 2021
dilihat 112x
Mobilku.com - Mercedes-Benz baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan menjadikan China sebagai rumah barunya di kawasan Asia. Pabrikan asal Jerman tersebut dikabarkan telah berinvestasi dalam jumlah besar untuk membangun fasilitas R&D baru di China.
Mercedes saat ini diketahui sudah memiliki pusat R&D di Shanghai dan akan segera membuka pusat teknologi baru di Beijing akhir bulan ini. Jika dilihat dari perspektif bisnis, alasan utama mereka fokus di pasar China lantaran permintaan di negara tersebut sangat banyak dibandingkan gabungan permintaan dari Amerika Serikat dan juga Jerman.
Sejauh ini, lebih dari 30% penjualan global mobil baru Mercedes berasal dari pasar China, menjadikan negara tersebut sebagai pasar terbesar sejak tahun 2009. Tahun lalu saja, Mercedes berhasil menjual 774.000 unit mobil mobil di pasar China. Melesat jauh meninggalkan AS dengan 275.000 unit dan 286.000 unit di Jerman.
Sekitar 80% mobil Mercy yang dijual di China juga merupakan produk dalam negeri yakni buatan Beijing Benz Automotive yang merupakan perusahaan patungan antara Mercedes dan pabrikan China BAIC.
Saat ini Beijing Benz Automotive diketahui telah memproduksi model A-Class, C-Class, E-Class, EQC, GLA, GLB, dan juga GLC untuk memenuhi permintaan pesanan di negara tersebut.
Pabrik ini juga bertanggung jawab atas berbagai model khusus yang hadir dengan serangkaian fitur unik yang cuma ada di pasar China. Mercedes-Benz baru-baru ini bahkan telah meluncurkan versi long-wheelbase dari C-Class guna memuaskan permintaan di pasar China.
Saking seriusnya di pasar China, beberapa sumber mengatakan bahwa fasilitas Tech Center di Beijing bisa disetarakan dengan markas penelitian dan pengembangan pusat yang berada di Stuttgart. Tidak cuma itu, Tech Center Beijing bahkan memiliki teknologi uji sasis dan fasilitas pengujian untuk powertrain dan level NVH yang hampir setara dengan yang ada di Jerman.
Alasan lain mengapa Mercedes sangat mempertahankan posisinya di China lantaran banyak EV lokal yang sudah mulai bermunculan. Menurut hasil riset mereka, konsumen di pasar China tidak terlalu loyal terhadap sebuah brand, dan cenderung untuk beralih ke merek lain selama kebutuhan mereka terpenuhi dengan lebih baik.
“Konsumen di China ingin agar pengalaman dalam mobil dilayani oleh ekosistem digital yang menggunakan unsur lokal, dan solusi semacam itu harus dipahami dan dibangun langsung oleh orang-orang yang sudah terbiasa tinggal di China,” ujar Bill Russo selaku kepala konsultansi dari Automobility Ltd di Shanghai.
Cukup wajar rasanya mengapa Mercedes sangat mempertahankan posisi nya di pasar China. Bagaimanapun juga, upaya mereka membangnun fasilitas di China jauh lebih murah dibandingkan harus bolak-balik China-Jerman yang menghabiskan lebih banyak uang.
0 Komentar
Tambah Komentar