https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/97837dd8-fcc5-4788-a80a-9b8a6da60056.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b31f0308-1738-44d9-9f8b-d1847b486be7.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/21630bcc-6f31-4cd9-a846-f1ebc2197532.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/5beab0dc-c24a-450e-a686-78f8700dc9b8.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/fede0dc3-ba29-4f8a-addf-b9decf9f0853.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/97837dd8-fcc5-4788-a80a-9b8a6da60056.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b31f0308-1738-44d9-9f8b-d1847b486be7.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/fede0dc3-ba29-4f8a-addf-b9decf9f0853.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/97837dd8-fcc5-4788-a80a-9b8a6da60056.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b31f0308-1738-44d9-9f8b-d1847b486be7.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/21630bcc-6f31-4cd9-a846-f1ebc2197532.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/5beab0dc-c24a-450e-a686-78f8700dc9b8.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/fede0dc3-ba29-4f8a-addf-b9decf9f0853.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/97837dd8-fcc5-4788-a80a-9b8a6da60056.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b31f0308-1738-44d9-9f8b-d1847b486be7.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/21630bcc-6f31-4cd9-a846-f1ebc2197532.jpg

Pemerintah Singapura Siap Kucurkan Dana Triliunan Untuk Bangun Ekosistem EV

03 February 2022

dilihat 71x

Mobilku.com - Pemanasan global semakin hari semakin membahayakan dan mengancam kehidupan kita. Menurut hasil rapat The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), dunia yang saat ini kita tinggali sudah berada di “zona merah” dan terancam bahaya. 


Bahkan menurut Union of Concerned Scientists (UCSUSA), banyaknya mobil berbahan bakar fosil adalah salah satu penyebab utama terjadinya pemanasan global. Singkatnya, mobil dan truk tercatat telah membuat hampir seperlima dari semua emisi di AS, dengan memancarkan sekitar 11 kg karbon dioksida dan gas setiap harinya.


Untuk mengurangi kadar polusi di negaranya, Wakil Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat dikabarkan telah menyusun anggaran sebear S$ 30 Juta selama lima tahun ke depan untuk Mendukung inisiatif terkait pembangunan infrastruktur EV. Seperti kita tahu, transisi menuju kendaraan listrik bisa dikatakan sebagai salah satu upaya untuk mengurangi efek polusi yang menyerang bumi. 


Selain menganggarkan dana, pemerintah Singapura juga berencana untuk menaikkan tarif bensin sebesar 10 hingga 15 sen Singapura per liter. Bahkan dalam pidato anggaran 2021, Pemerintah Singapura secara tegas mengatakan bahwa mereka sangat siap untuk menciptakan kota yang ramah lingkungan, layak huni, dan berkelanjutan untuk generasi berikutnya.


Transisi EV Dari Sudut Pandang Ekonomi


OCBC Securities telah mengukur dan menguji pasar di wilayah Asia Tenggara, dan melihat jika wilayah tersebut memiliki potensi yang besar untuk penggunaan EV. Selain pergerakan pasarnya yang sangat aktif, mobil listrik juga masih tergolong baru di pasar ASEAN dan memiliki potensi kepemilikan yang cukup besar.


Melihat potensi tersebut, Shell Company bahkan mulai bergerak menuju era mobil listrik dengan membangun stasiun pengisian daya khusus EV pertama di Singapura dan ASEAN bernama “Shell Recharge.” Stasiun pengisian ini nantinya memungkinkan pengemudi untuk mengisi daya mobil mereka secara cepat dan nyaman.


Shell Recharge memberikan tarif sebesar S$ 0,55 per kWh dan sudah kompatibel dengan banyak kendaraan listrik di Singapura. Pihak Shell mengatakan bahwa layanan tersebut nantinya akan tersedia di 10 SPBU Shell Singapura secara bertahap, dan selesai sekitar bulan Oktober tahun ini. 


Bukan hanya Shell yang melihat potensi Cuan dari sektor EV di Singapura. Hyundai Motor baru-baru ini dikabarkan akan memulai membangun pusat penelitian dan pengembangan di Singapura. 


Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan bahwa fasilitas tersebut diprediksi mampu memproduksi hingga 30.000 unit kendaraan listrik (EV) per tahun, yang jika ditotalkan setara dengan investasi sebesar S$ 400 juta.


Pemerintah Singapura Siap Berikan Subsidi EV


Singapura adalah negara kota berpenduduk padat dan salah satu negara yang menetapkan harga paling mahal untuk memiliki mobil. Mobil kelas menengah di Singapura, biasanya bisa empat kali lebih mahal dari mobil sejenis di Amerika Serikat. 


Agar proyek green country berjalan dengan sempurna, pemerintah Singapura dikabarkan telah siap menggelontorkan banyak uang untuk mensubsidi masyarakat yang hendak beralih menggunakan mobil listrik.


Menurut kabar yang beredar, pemerintah Singapura akan memberikan potongan pajak hingga S$ 20.000 atau setara dengan Rp 210 juta untuk masyarakat yang hendak membeli EV. Dengan potongan sebesar itu, kalian bisa menghemat biaya bensin sekitar 9 tahun dengan asumsi pengeluaran bensin mobil kalian sebanyak Rp 2 juta per bulan.

0 Komentar


Tambah Komentar