https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cea2ca15-08dd-49cd-a18a-c1801bf5b19b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/62033558-a5c4-402e-a07f-76619d75ec65.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/781a7aea-8e2a-4aea-8803-40177e7137fb.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/afef7c42-7a32-42df-a50d-7dc3a5e5a2a0.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9a5e914b-73df-4324-8f55-1754c2f3a8fd.JPG
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cea2ca15-08dd-49cd-a18a-c1801bf5b19b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/62033558-a5c4-402e-a07f-76619d75ec65.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9a5e914b-73df-4324-8f55-1754c2f3a8fd.JPG
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cea2ca15-08dd-49cd-a18a-c1801bf5b19b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/62033558-a5c4-402e-a07f-76619d75ec65.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/781a7aea-8e2a-4aea-8803-40177e7137fb.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/afef7c42-7a32-42df-a50d-7dc3a5e5a2a0.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9a5e914b-73df-4324-8f55-1754c2f3a8fd.JPG
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cea2ca15-08dd-49cd-a18a-c1801bf5b19b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/62033558-a5c4-402e-a07f-76619d75ec65.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/781a7aea-8e2a-4aea-8803-40177e7137fb.jpg

Pemerintah Optimis Sektor Otomotif Bisa Mendorong Pemulihan Ekonomi Negara

12 November 2021

dilihat 60x

Mobilku.com - Tahun 2021 telah menjadi titik balik bagi Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19. Kebijakan gas dan rem yang diterapkan oleh Pemerintah pusat telah mendapatkan dampak positif khususnya dalam pengendalian kasus dan peningkatan ekonomi.


Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kebijakan tersebut diambil dari prinsip berkendara, dimana gas dan rem adalah salah satu kunci penting agar tidak terjadinya kecelakaan.


“Kita ingat di bulan Juli lalu kasus kita sampai 57 ribu, ini adalah ilmu yang diambil dari teknik otomotif yakni gas dan rem dengan persenelingnya otomatis. Dengan ilmu gas dan rem, maka bapak Presiden (Jokowi) dapat menangani perekonomian dan penanganan Covid-19 secara berimbang,” ujar Menko dalam Opening Ceremony GIIAS 2021.


Bukti keberhasilan dari kebijakan gas dan rem adalah dengan meningkatnya perekonomian Indonesia pada kuartal kedua, yakni sebesar 7,07 persen. Pada saat itu, pemerintah diketahui sedang menginjakkan gas, namun pada kuartal selanjutnya ekonomi Indonesia harus sedikit direm hingga berujung turun menjadi 3,5 persen. 


Airlangga juga menyampaikan bahwa saat ini penerapan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) sudah kembali meningkat, yakni 57,2 persen. Dengan angka sebesar itu, pemerintah pusat optimis pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor otomotif dapat terus meningkat. Selain itu, program PPnBM di sektor otomotif juga dianggap sebagai salah satu amunisi untuk pemulihan ekonomi negara. 


Dalam sesi wawancaranya, Airlangga bahkan sangat berharap jika Indonesia bisa menjadi produsen kendaraan bermotor top dunia, dengan cara meningkatkan kualitas produk yang diproduksi dalam negeri serta mendongkrak nilai ekspor otomotif. Sektor otomotif bahkan dianggap sebagai salah satu pendongkrak ekonomi negara yang luar biasa terutama pasca pandemi.

0 Komentar


Tambah Komentar