https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e209af7e-16bc-4760-a283-474b359c5d73.JPG
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/69c308dc-336d-4cb1-b4ff-b260b72ffd46.JPG
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/563e4a05-519a-4a68-8966-e8fa57bad9b9.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c42916b4-4281-4d35-98e9-184e85af945c.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b55badcd-0af8-4d4f-9efc-a53a7aba0adc.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e209af7e-16bc-4760-a283-474b359c5d73.JPG
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/69c308dc-336d-4cb1-b4ff-b260b72ffd46.JPG
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b55badcd-0af8-4d4f-9efc-a53a7aba0adc.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e209af7e-16bc-4760-a283-474b359c5d73.JPG
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/69c308dc-336d-4cb1-b4ff-b260b72ffd46.JPG
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/563e4a05-519a-4a68-8966-e8fa57bad9b9.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c42916b4-4281-4d35-98e9-184e85af945c.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b55badcd-0af8-4d4f-9efc-a53a7aba0adc.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e209af7e-16bc-4760-a283-474b359c5d73.JPG
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/69c308dc-336d-4cb1-b4ff-b260b72ffd46.JPG
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/563e4a05-519a-4a68-8966-e8fa57bad9b9.jpg

Pemerintah Italia Tengah Lakukan Negosiasi Untuk Selamatkan Supercar Dari UU Emisi

08 September 2021

dilihat 80x

Mobilku.com - Supercar bermesin V12 dan V8 sepertinya punya harapan untuk bisa hidup sedikit lebih lama dari yang diperkirakan. Dengan catatan, negosiasi pemerintah Italia dengan Uni Eropa membuahkan hasil yang positif.


Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, Roberto Cingolani, Minister for Ecological Transition mengatakan bahwa pemerintah Italia saat ini sedang berdiskusi dengan Komisi Uni Eropa untuk melonggarkan peraturan standar emisi untuk supercar dan hypercar.


Terjepit Regulasi Uni Eropa


Seperti kita ketahui, awal tahun ini Komisi Uni Eropa telah mengusulkan aturan baru yang akan menetapkan batas CO2 nol untuk mobil keluaran terbaru mulai tahun 2035, yang secara efektif juga akan melarang penjualan supercar/hypercar bermesin konvensional.


Mengingat Italia adalah markas dari banyak supercar ternama, mereka menginginkan jika produk supercar mereka mendapatkan pengecualian. Cingolani yang juga mantan direktur non-eksekutif Ferrari mengatakan bahwa pabrikan supercar sangat membutuhkan baterai dan teknologi yang sangat khusus untuk bisa melakukan transisi menuju elektrifikasi.


Selain itu, Cingolani juga terus mengusulkan pemerintah Italia untuk membantu industri otomotif dalam negeri, terutama dengan mendanai fasilitas produksi dan membangun pabrik baterai berskala besar.


Go Green Or Go Home


Produksi unit supercar/hypercar tidaklah banyak seperti mobil penumpang. Jika dibenturkan dengan aturan emisi, tentu saja hal tersebut akan membuat pabrikan terjepit dengan situasi yang sulit.


Bahkan merek raksasa otomotif sekelas Volkswagen Grup saja harus menghadapi tekanan keuangan yang sangat luar biasa pada saat melakukan transisi menuju era mobil listrik.


Agar perusahaan bisa terus bertahan, Ferrari akhirnya meluncurkan 296 GTB plug-in hybrid V6 pada bulan Juni lalu, dan menggeser tanggal peluncuran EV pertamanya ke tahun 2025.


Selain sang kuda jingkrak, Lamborghini juga dikabarkan sedang mengerjakan drivetrain V12 hybrid untuk pengganti Aventador. Mereka juga sedang mempersiapkan sebuah EV yang akan diluncurkan paruh kedua dekade ini.


Di tempat lain di Eropa, Lotus akan langsung mendeklarasikan diri menjadi merek all-EV ketika Emira keluar dari produksi sekitar tahun 2030. Bersamaan dengan Aston Martin yang juga hanya akan memproduksi mobil listrik di tahun 2030.

0 Komentar


Tambah Komentar