https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/82c451d2-4d2e-4fbf-bf81-68b8e7957c19.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/353b892d-ba4b-4bda-a5f3-716aee274d22.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e371c386-6341-4158-b16a-d36be701be98.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/5b48c1ad-9588-4d71-b0ab-899782d4cf12.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4d700afc-5f70-4cc1-a39b-f281a1de146b.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/82c451d2-4d2e-4fbf-bf81-68b8e7957c19.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/353b892d-ba4b-4bda-a5f3-716aee274d22.jpg

Pangsa Pasar Yang Terbatas, Membuat McLaren Kesulitan Menuju Elektrifikasi

17 February 2021

dilihat 73x

Mobilku.com - Era mesin berbahan bakar bensin tidak lama lagi akan segera usai. Kendaraan petrolhead sejati seperti McLaren, berpotensi menjadi mobil ilegal untuk dikendarai di banyak negara pada tahun 2030. Untuk terus bertahan hidup, pabrikan supercar tersebut harus beralih menggunakan energi listrik - tapi itu tidaklah mudah, karena menuju elektrifikasi membutuhkan persiapan yang benar-benar matang.


Menurut direktur eksekutif McLaren, Ruth Nic Aoidh, dia mengatakan bahwa McLaren bisa saja membuat kendaraan listrik sekarang juga. Akan tetapi, bobot baterai yang ada saat ini belum sesuai dan akan mematikan ciri khas McLaren yang terkenal dengan bobotnya yang ringan. 


Aoidh juga menambahkan bahwa McLaren masih membutuhkan lebih banyak waktu untuk memikirkan kembali cara membangun kendaraan listrik. Mereka bahkan ingin coba merombak model bisnisnya, agar menghasilkan pendapatan dari penjualan beberapa teknologi barunya ke pembuat mobil lain.


Untuk memangkas biaya dan membantu mengurangi 15% bobot kendaraannya, McLaren kini tengah mengembangkan sasis berbahan karbon komposit atau disebut sebagai "tub" di pabrik Rotherham. Kabarnya, sasis terbaru karya McLaren itu akan digunakan untuk model Artura, dan pada tahun 2026 semua mobilnya akan menjadi mobil hybrid menggunakan sasis ini. Mereka juga telah menargetkan awal tahun 2030, sebagai gerbang utama hadirnya McLaren full listrik di pasaran.


Beralih menuju elektrifikasi tentu bukanlah hal yang mudah, raksasa berkantong tebal seperti Volkswagen AG saja menganggap upaya ini membutuhkan biaya dan energi yang sangat besar. Produsen mobil premium kecil lainnya seperti Bentley atau Jaguar Land Rover, juga berencana akan melengkapi jajarannya dengan model listrik pada tahun 2030. Namun mereka, memiliki dukungan keuangan yang cukup besar dari perusahaan induknya untuk beralih menuju elektrifikasi.


Bagi pabrikan mobil ‘special’ seperti McLaren, kurangnya pangsa pasar merupakan tantangan paling besar yang harus dihadapi. Tahun lalu saja, McLaren telah memangkas hampir 1.200 pekerjanya guna menangani dampak dari pandemi COVID-19. Pihak perusahaan bahkan mengatakan bahwa pada November 2020, penjualannya hanya tercatat 1.700 unit dan pendapatannya turun hingga setengahnya. 


Jika era elektrifikasi sudah benar-benar datang, McLaren punya beberapa opsi untuk membuatnya semakin mulus. Mereka memiliki pilihan untuk tetap menjual supercar listrik, atau turun tahta beralih ke segmen yang lebih awam seperti SUV atau Crossover agar bisa mendapat pangsa pasar yang lebih luas.

0 Komentar


Tambah Komentar