https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b27cb286-8585-4008-b4fd-ff70909081d3.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/69f44772-c5c0-4c7a-9f28-7163a5215f4b.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c857e6e4-0191-4031-9c1c-42b75e6fb9a3.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4ecfa8ee-0bdb-4569-b7cf-2a20641dcf3f.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4d1028a2-49be-4f99-ae53-c0f6fc14ae68.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b27cb286-8585-4008-b4fd-ff70909081d3.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/69f44772-c5c0-4c7a-9f28-7163a5215f4b.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4d1028a2-49be-4f99-ae53-c0f6fc14ae68.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b27cb286-8585-4008-b4fd-ff70909081d3.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/69f44772-c5c0-4c7a-9f28-7163a5215f4b.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c857e6e4-0191-4031-9c1c-42b75e6fb9a3.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4ecfa8ee-0bdb-4569-b7cf-2a20641dcf3f.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4d1028a2-49be-4f99-ae53-c0f6fc14ae68.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b27cb286-8585-4008-b4fd-ff70909081d3.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/69f44772-c5c0-4c7a-9f28-7163a5215f4b.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c857e6e4-0191-4031-9c1c-42b75e6fb9a3.jpg

Pandemi Turunkan Kadar Polusi Dunia Sebanyak 7 Persen

12 December 2020

dilihat 81x

Mobilku.com - Pandemi yang terjadi tahun ini memang membuat situasi dunia menjadi sangat buruk dan tidak dapat diprediksi. Akan tetapi, pandemi ini juga telah menurunkan kadar polusi sebesar 7%, menjadikannya penurunan terbesar dalam sejarah.


Sebuah kelompok ilmuwan internasional yang melacak emisi, The Global Carbon Project, telah menghitung bahwa selama pandemi berlangsung bumi telah melepaskan 34 miliar ton karbon dioksida, turun dari semula 36,4 miliar ton pada tahun 2019.


Para ilmuwan tersebut juga mengatakan bahwa penurunan ini dikarenakan banyak orang-orang terpaksa harus tinggal di rumah, sehingga tidak banyak transportasi baik udara maupun darat yang beroperasi. Akan tetapi para ilmuwan tersebut juga memperkirakan bahwa setelah pandemi berakhir, angka polusi di dunia akan kembali melonjak cukup drastis.


Angka penurunan tersebut terbukti benar. Karena sebelumnya, para ilmuwan tersebut juga telah memperkirakan bahwa akan ada penurunan emisi sekitar 4% hingga 7%. Perhitungan laporan yang merinci terkait penggunaan energi, produksi industri hingga jumlah mobilitas harian milik Global Carbon Project mendapat banyak apresiasi karena dinilai memiliki data yang akurat. Bahkan dengan penurunan pada tahun 2020, rata-rata dunia mengeluarkan 1.075 ton karbondioksida ke udara setiap detiknya.


Chris Field direktur dari Stanford Woods Institute for the Environment juga memiliki pendapat yang sama jika emisi sepertinya akan kembali meningkat setelah pandemi berakhir. Akan tetapi ia juga mengatakan, "Saya optimis dengan apa yang kita miliki saat ini, semoga masyarakat juga belajar beberapa hal yang dapat membantu mengurangi emisi di masa mendatang. Saat ini orang-orang sudah ahli dalam melakukan pekerjaan dari jarak jauh, hal ini juga membuat mereka sadar bahwa mereka tidak lagi memerlukan begitu banyak perjalanan bisnis, sehingga ada kemungkinan kita akan melihat penurunan yang lebih baik di masa depan.”

0 Komentar


Tambah Komentar