https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9018f893-f350-4ee2-8378-35bad7dc4d57.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ec9f0d90-a60a-4b6f-8f52-b57f1368bf8f.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/f7b2ffbf-7b3d-4fb2-97aa-0251feca77af.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/796fc388-28c4-434c-bd0a-e2de0f4b9ee5.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8ed725ed-fa48-43e4-a083-d2dea22ebf09.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9018f893-f350-4ee2-8378-35bad7dc4d57.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ec9f0d90-a60a-4b6f-8f52-b57f1368bf8f.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8ed725ed-fa48-43e4-a083-d2dea22ebf09.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9018f893-f350-4ee2-8378-35bad7dc4d57.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ec9f0d90-a60a-4b6f-8f52-b57f1368bf8f.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/f7b2ffbf-7b3d-4fb2-97aa-0251feca77af.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/796fc388-28c4-434c-bd0a-e2de0f4b9ee5.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8ed725ed-fa48-43e4-a083-d2dea22ebf09.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9018f893-f350-4ee2-8378-35bad7dc4d57.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ec9f0d90-a60a-4b6f-8f52-b57f1368bf8f.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/f7b2ffbf-7b3d-4fb2-97aa-0251feca77af.jpg

Pandemi Berkepanjangan Membuat Daimler Mencari Cara Untuk Berhemat

25 April 2020

dilihat 67x

Mobilku.com - Pabrikan mobil dan truk asal Jerman, Daimler telah melaporkan penurunan laba sebesar 70% di kuartal pertamanya pada hari Kamis lalu dikarenakan oleh pandemi global.


Pandemi ini menyebabkan sepinya pelanggan yang datang ke showroom mereka selama masa karantina Coronavirus ini berlangsung. Daimler juga mengatakan laba kuartal pertama mereka yang sudah disesuaikan sebelum bunga dan pajak merosot sebanyak 68,9% menjadi 719 juta euro, sementara pada penjualan mobil diperkirakan akan terus mengalami penurunan di tahun ini.


Analisis dari Nord LB, Frank Schwope mengatakan, pandemi global ini telah menekan para produsen mobil untuk mencari cara melakukan penghematan, dan salah satu cara adalah melalui aliansi atau merger. Menurutnya saat ini Daimler dapat memperdalam aliansi dengan BMW atau dengan Renault dan Nissan, mungkin bisa juga bergabung dengan Volvo yang diketahui memiliki investor asal Cina yang sama, yaitu Geely.


Awal bulan ini, BMW melaporkan penurunan penjualan kuartal pertamanya sebesar 20,6% dan mereka juga memperkirakan akan ada penurunan permintaan untuk beberapa bulan kedepan.


Secara keseluruhan, penjualan mobil di Eropa anjlok lebih dari 50% pada bulan lalu, diperparah dengan kondisi Italia yang sangat terpukul oleh pandemi. Menurut data dari Asosiasi Industri Otomotif Eropa saat ini merupakan penurunan terbesar sebanyak 85,4% untuk market otomotif di seluruh Eropa.

0 Komentar


Tambah Komentar