20 August 2024
dilihat 138x
Mobilku.com - Pabrikan mobil premium non China seperti Audi, BMW, Jaguar, Land Rover, Mercedes-Benz and Porsche dilaporkan telah dialami penurunan penjualan drastis di pasar China.
Merek premium yang biasanya memperoleh pangsa penjualan yang jauh lebih besar dari pasar China kini sedang mengalami kesulitan dan penurunan penjualan karena agresifnya diskon mobil listrik yang diberikan oleh pabrikan asli China.
Penjualan mereka dilaporkan telah merosot tajam tahun ini, membuat para eksekutif harus mencari tahu apakah ini merupakan titik balik yang disebabkan oleh kepercayaan konsumen China yang mulai menurun atau kebangkitan pasar China yang tidak terelakan.
Sejauh ini mobil bermesin pembakaran dengan cepat kehilangan pasarnya di China. Pada tahun 2020 saja, 94% dari semua mobil baru menggunakan bahan bakar konvensional seperti bensin atau solar. Namun pada paruh pertama tahun 2024, angka ini turun menjadi hanya 59%.
Perubahan dramatis ini menyebabkan penurunan signifikan dalam penjualan, pendapatan, dan laba bagi produsen Barat seperti Volkswagen, Mercedes-Benz, GM, dan Honda. Alasan utamanya tampaknya adalah keunggulan teknologi pabrikan China seperti BYD, Geely, atau Li Auto yang mampu menawarkan mobil listrik premium dengan harga yang relatif terjangkau. Belum lagi, subsidi dari pemerintah yang membuat pabrikan China lebih mendominasi.
Berkat inovasi yang dilakukan oleh pabrikan China, pangsa pasar mereka telah meningkat dari 33% menjadi 52% sejak 2020. Perusahaan Jerman diketahui telah kehilangan total hampir enam poin persentase, dan perusahaan Jepang telah kehilangan sembilan poin persentase.
Merosotnya permintaan mobil bermesin pembakaran di China tidak hanya mempengaruhi produsen Jerman saja, tetapi juga perusahaan Jepang seperti Honda, Mitsubishi, Nissan, dan Toyota.
0 Komentar
Tambah Komentar