18 October 2021
dilihat 117x
Mobilku.com - Penggunaan kata-kata OLED telah banyak dipakai di berbagai produk, seperti TV keluaran terbaru, layar smartphone, hingga konsol Nintendo Switch terbaru.
Produk yang dilengkapi dengan layar OLED umumnya termasuk kualitas tertinggi dan termahal di kelasnya. Prinsip dasar yang sama juga berlaku untuk penggunaan teknologi OLED di industri otomotif, karena saat ini sudah banyak kendaraan mewah yang menggunakan teknologi OLED.
Apa itu OLED dan bagaimana cara kerjanya?
OLED adalah singkatan dari Organic Light Emitting Diode. Seperti namanya, layar OLED memang terbuat dari material organik yang dapat memancarkan cahaya. Material organik yang dimaksud yakni karbon dan hidrogen.
Kedua material tersebut dapat membentuk komponen seperti lapisan film tipis yang nantinya akan dijepit di antara dua konduktor pembentuk layar OLED. Lapisan film tersebut nantinya akan memancarkan (emit) cahaya ketika diberikan arus listrik.
Selain itu, layar OLED juga dinilai lebih efisien karena tidak membutuhkan banyak material dan dapat lebih leluasa dipasangkan pada gadget atau produk dengan ukuran yang lebih tipis.
Penggunaan dan manfaat teknologi OLED
Saat ini, ada dua kegunaan utama teknologi OLED pada kendaran, yakni penggunaan pada lampu belakang sebagai pengganti LED konvensional, dan dipakai sebagai layar dari sistem infotainment serta kluster instrumen digital.
Di bagian lampu belakang, pabrikan seperti Audi dan BMW adalah yang pertama memulai menggunakan OLED pada mobil mereka. BMW dengan M4 GTS, sedangkan Audi memasangkannya pada SUV Q5.
Dibandingkan dengan teknologi LED untuk lampu belakang, Audi mengklaim bahwa OLED menawarkan karakteristik pencahayaan yang jauh lebih baik, dan akan memberikan kesan terang yang lebih mencolok. Selain itu, teknologi OLED untuk lampu belakang juga tidak memerlukan komponen tambahan seperti reflektor atau serat optik yang biasa digunakan pada LED konvensional.
Manfaat lain dari teknologi pencahayaan OLED berkaitan dengan kemampuan pengendaliannya. Salah satu control OLED yang hebat dapat ditemukan pada Audi Q5 terbaru, di mana pabrikan membagi susunan lampunya menjadi 18 segmen yang masing-masing dapat dikontrol secara individual.
Dengan adanya teknologi tersebut, para insinyur dan desainer dapat leluasa berkreasi dengan lampu. Salah satu yang memungkinkan adalah perubahan warna lampu yang dapat disesuaikan dengan drive mode.
Aplikasi teknologi OLED pada mobil di masa mendatang
Kemungkinan teknologi OLED yang semakin canggih akan terus berperan dalam desain pencahayaan eksternal dan tampilan infotainment di dalam mobil.
2012 Swarm Concept miliki Audi adalah salah satu contoh teknologi pencahayaan OLED yang sangat luar biasa indah. Alih-alih memiliki cluster lampu tradisional, Swarm Concept yang ada pada bagian belakang mobil merupakan satu layar OLED raksasa, memungkinkan animasi seperti sinyal belok yang bergerak, atau tanda bahaya yang lebih jelas dan unik.
Dalam waktu dekat, kemungkinan besar lampu belakang OLED akan menampilkan segmentasi yang lebih besar. Salah satu yang pabrikan yang mulai menggunakan teknologi ini adalah Ford dan Hyundai yang akan menciptakan lampu yang bisa dikustomisasi.
Ketika mobil menjadi semakin digital, layar infotainment dan hiburan penumpang yang lebih besar akan menjadi normal. Tampilan OLED yang ramping, ditambah dengan fleksibilitasnya untuk dilengkungkan atau ditekuk, menjadikannya ideal untuk interior mobil di masa depan.
Jadi, jangan aneh jika di masa mendatang di dalam kendaraan Anda akan terdapat layar berukuran besar yang siap menemani perjalanan.
0 Komentar
Tambah Komentar