08 June 2020
dilihat 56x
Mobilku.com - Produsen mobil Jepang Nissan mengatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk menghentikan operasi bisnisnya di Korea Selatan pada tahun 2021 mendatang. Upaya tersebut merupakan sebagai bagian dari strategi restrukturisasi bisnis global dan anjloknya penjualan yang diakibatkan Coronavirus.
Pihak perusahaan mengatakan penjualan kendaraannya di Korea Selatan akan berhenti pada akhir Desember tahun ini, namun layanan pelanggan dan purna jual akan berlanjut hingga tahun 2028. Menurut unit lokalnya, keputusan tersebut dibuat oleh kantor pusat untuk mengamankan model laba yang sehat dan membangun landasan bagi bisnis yang berkelanjutan. Nissan telah melakukan upaya untuk tetap mempertahankan pasar Korea Selatan. Namun, selain menurunnya angka penjualan mobil, isu sentimen anti-jepang yang ada di masyarakat Korsel membuat pabrikan Jepang tersebut hengkang secara perlahan.
Nissan diketahui telah mengalami kerugian 671,2 miliar yen (6,2 miliar dolar AS) pada tahun fiskal 2019 hingga Maret dari laba bersih 319,1 miliar yen setahun sebelumnya. Sebanyak 4,79 juta kendaraan terjual pada 2019, turun 13 persen dari tahun lalu. Ini merupakan pertama kalinya bagi Nissan untuk melaporkan kerugian setelah 11 tahun sejak kerugiannya pada krisis keuangan global 2008.
Nissan memasuki pasar Korea pada tahun 2004, mereka telah menjual mobil dengan merek mewah Infiniti serta model-model lainya seperti X-trail, Altima dan Leaf. Rumor mengenai hengkangnya pabrikan Jepang sudah beredar sejak musim panas tahun lalu.
Hal ini diperparah dengan pertikaian diplomatik dan perdagangan antara Tokyo dan Seoul. Gerakan boikot produk Jepang oleh masyarakat Korea Selatan telah mengakibatkan menurunnya jumlah penjualan mobil Jepang pada tahun 2019.
0 Komentar
Tambah Komentar