Nio Berhasil Raup Keuntungan $ 526 Juta Dari Mobil Listriknya

Mobilku.com - Startup EV asal China Nio, dikabarkan telah mencetak rekor pengiriman dan pendapatan perusahaan terbesar selama kuartal kedua tahun 2020. Peluncuran SUV listrik pertamanya bisa dibilang sukses karena telah mendapatkan investasi sebesar $ 1 miliar dari entitas pemerintah daerah, membuat pijakan pijakan mereka menjadi paling solid sejak tahun 2018.

Sementara pandemi telah menempatkan sejumlah startup lain dalam bahaya bangkrut, Nio yang juga didukung oleh Tencent, telah menemukan pijakan untuk memulai masa-masa baru melewati pandemi. Persaingan EV di China kembali memanas, karena pasar otomotif terbesar di dunia tersebut sudah kembali pulih. Bahkan Tesla sebagai perusahaan mobil listrik paling berharga di dunia, melihat potensi kesuksesan produknya di pasar tiongkok sebelum pembuat mobil kelas kakap lainnya seperti Volkswagen, General Motors, dan Ford mulai mengirimkan EV mereka sendiri.

Nio saat ini diketahui menjual dua unit kendaraan listrik yaitu, ES6 SUV yang lebih kecil dengan harga mulai dari $ 52.000, serta versi barunya ES8, SUV yang lebih besar dengan harga mulai dari $ 67.000. Lalu ada juga compact SUV EC6 yang rumornya akan segera hadir di bulan September. ES6 diketahui telah terjual dengan cukup baik sejak memulai debutnya pada pertengahan 2019. Sementara ES8 harus mengalami kejadian yang tidak menyenangkan, dimana pihak pabrikan harus melakukan recall kepada 5000 unit kendaraan karena dinilai cacat desain pada paket baterainya. Tetapi pihak Nio berjanji akan memberikan peningkatan pada interior serta jangkauan dan kinerja SUV tersebut agar dapat menaikan jumlah penjualan di masa mendatang.

Atas kesuksesan penjualaanya, Nio setidaknya berhasil mengantongi $ 526,4 juta dalam pendapatan selama kuartal kedua, sebuah rekor besar untuk startup yang baru berusia enam tahun. Namun yang namanya startup pasti kerugiannya juga besar, hingga saat ini Nio diketahui masih merugi sebanyak $ 166,5 juta pada kuartal terakhir ini, tetapi itu adalah kerugian perusahaan yang paling kecil sejak go public di tahun 2018.