https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/707bb3a4-2235-45e1-99bf-3c86c1c08d38.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cedf712b-6d21-4ce4-aea0-f69b6d6ceb18.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a7ff334a-fda8-407c-9d37-66c804e58f63.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/775c4a54-aec7-4745-be47-7b79201f22a8.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9caa3a2e-62e2-43db-b09e-073c0e25732e.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/707bb3a4-2235-45e1-99bf-3c86c1c08d38.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cedf712b-6d21-4ce4-aea0-f69b6d6ceb18.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9caa3a2e-62e2-43db-b09e-073c0e25732e.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/707bb3a4-2235-45e1-99bf-3c86c1c08d38.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cedf712b-6d21-4ce4-aea0-f69b6d6ceb18.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a7ff334a-fda8-407c-9d37-66c804e58f63.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/775c4a54-aec7-4745-be47-7b79201f22a8.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9caa3a2e-62e2-43db-b09e-073c0e25732e.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/707bb3a4-2235-45e1-99bf-3c86c1c08d38.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cedf712b-6d21-4ce4-aea0-f69b6d6ceb18.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a7ff334a-fda8-407c-9d37-66c804e58f63.jpeg

Nasib Tol Gedebage-Tasik-Ciamis Masih Belum Jelas, Dua Konsorsium Tidak Lulus Prakualifikasi.

27 May 2024

dilihat 73x

Mobilku.com - Pembangunan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Ciamis (Getaci) hingga saat ini belum menemui titik terang. Hal ini disebabkan dua konsorsium yang berminat membangun tol ini tidak lolos prakualifikasi. Tol ini sebelumnya digadang-gadang akan menjadi tol terpanjang di Indonesia. Rencana awalnya, tol yang akan dibangun ini akan menghubungkan Gedebage hingga Cilacap.


Dalam Pengumuman Hasil Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Ciamis Nomor: 24/BPJT/L/GTCM/2024 disebutkan Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol telah selesai mengevaluasi dokumen prakualifikasi perusahaan/konsorsium dan menetapkan hasilnya.


Hasilnya, konsorsium PT Trans Persada Sejahtera-PT Wiranusantara Bumi dan konsorsium PT Dayamulia Turangga-PT China State Construction Overseas Development Shanghai dinyatakan tidak lulus prakualifikasi.


"Sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Prakualifikasi (Pasal II.Q.1), Peserta Prakualifikasi yang keberatan atas penetapan hasil prakualifikasi dapat mengajukan sanggahan secara tertulis selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah tanggal pengumuman prakualifikasi," bunyi pengumuman tersebut.


Kepala Bidang Sistem Informasi Layanan Jalan Tol Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ali Rachmadi, mengatakan bahwa pemerintah saat ini tengah melakukan evaluasi ulang terkait proyek tersebut. Dua konsorsium yang tidak lolos prakualifikasi tersebut diketahui tidak memenuhi aspek administrasi dan/atau kemampuan keuangan.


"Pelelangan tersebut diikuti oleh 2 peserta, namun keduanya tidak lolos pelelangan karena tidak memenuhi aspek administrasi dan/atau kemampuan keuangan," ujarnya.


Sebagai informasi, sebelumnya sudah ada perusahaan konsorsium pemenang lelang Tol Getaci, namun batal masuk ke proyek tersebut. Disebut-sebut salah satu alasan yang mendorong hal ini terjadi ialah karena tol ini terlalu panjang sehingga biaya proyek yang dibutuhkan sangatlah besar.


Konsorsium pemenang lelang terdiri dari BUMN dan swasta. Mereka membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC). Di dalam konsorsium tersebut, terdapat pula beberapa nama konglomerat di belakangnya, yakni Martua Sitorus dan Jusuf Hamka.


Bila ditotal panjang tol ini mencapai 206,65 kilometer (km), menghubungkan dua provinsi yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah. Atas kondisi ini, akhirnya pemerintah memutuskan untuk memangkas prioritas penyelesaian proyek dan melakukan lelang ulang.


Dengan dipangkasnya prioritas penyelesaian proyek ini, panjang penyelesaian proyek pun berkurang, dari panjang totalnya hingga Cilacap 206,65 km, jadi hanya 108 km sampai Ciamis. Lalu, angka investasi yang dibutuhkan berkurang, dari semula Rp 56,2 triliun menjadi Rp 37,64 triliun.




0 Komentar


Tambah Komentar