01 August 2020
dilihat 367x
Mobilku.com - Bagi para penggemar street racing, Nitrous Oxide (N2O) mungkin bukan hal yang asing di telinga. Namun sebenarnya, orang di balik meluasnya penggunaan Nitrous Oxide oleh para dragsters dan pembalap jalanan adalah Mike Thermos.
Banyak orang awam menyebut N2O dengan sebutan NOS, yang berasal dari adegan Paul Walker dalam film "The Fast and the Furious”. Lalu sebenarnya darimana sejarah N2O menjadi NOS? Pada awalnya Thomas meminta temannya untuk membuat logo perusahaan. Logo tersebut bermula dari kata NOE atau Nitrous Oxide Engineering. Namun Thomas berpikir bahwa mereka bukanlah kumpulan para engineer, maka dirubahlah menjadi N-O-S atau Nitrous Oxide Systems. Kehadiran NOS juga sempat digunakan pada ajang balap dari era 1950 hingga 1970 an, sebelumnya akhirnya menimbulkan banyak kontroversi dan dinyatakan ilegal untuk official race.
NOS memang terbukti dapat menambah akselerasi mobil menjadi lebih cepat, tentu saja dengan resiko pada mesin mobil akan cepat rusak jika penggunaanya berlebih. Atas permasalahan tersebut, Thermos beserta mitranya Dale Vaznaian berhasil menjadikan NOS lebih efisien dan lebih efektif sehingga memungkinkan pengaplikasiannya lebih luas lagi. Atas kesuksesan Thomas membuat NOS menjadi lebih stabil, ia dan mitranya setuju untuk menjual NOS kepada bengkel Holley pada tahun 1999.
Jika melihat sejarahnya lebih jauh lagi, N2O sendiri pertama kali digunakan Jerman selama Perang Dunia II, di mana mereka meletakkannya di pesawat agar dapat mencapai high altitude. Namun seiring berkembangnya zaman dan kehadiran teknologi jet, N2O tidak lagi digunakan untuk pesawat ataupun peralatan tempur lainnya. Kini NOS lebih sering digunakan oleh para dragster ataupun pembalap jalanan yang ingin membuat mobilnya melesat dengan cepat.
0 Komentar
Tambah Komentar