https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cb7848a3-dc36-42d9-9de8-465fe07b3e45.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cd56104a-8e35-4dee-94ec-98b08ff03df4.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/18f08ded-6764-4df2-be89-ab58a022de52.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cec8d38a-6573-4198-9bfb-ff69e6c39cd2.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ad667cd4-99b4-4e60-bed0-35d4e794702d.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cb7848a3-dc36-42d9-9de8-465fe07b3e45.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cd56104a-8e35-4dee-94ec-98b08ff03df4.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ad667cd4-99b4-4e60-bed0-35d4e794702d.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cb7848a3-dc36-42d9-9de8-465fe07b3e45.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cd56104a-8e35-4dee-94ec-98b08ff03df4.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/18f08ded-6764-4df2-be89-ab58a022de52.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cec8d38a-6573-4198-9bfb-ff69e6c39cd2.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ad667cd4-99b4-4e60-bed0-35d4e794702d.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cb7848a3-dc36-42d9-9de8-465fe07b3e45.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cd56104a-8e35-4dee-94ec-98b08ff03df4.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/18f08ded-6764-4df2-be89-ab58a022de52.jpg

Menurut Bosch, Virus Corona Dapat Berdampak Pada Rantai Pasokan Global

31 January 2020

dilihat 192x

Mobilku.com - Volkmar Denner (CEO Bosch) memperingatkan bahwa virus Corona dapat berdampak pada rantai pasokan global yang sangat bergantung pada negara China.


"Kita perlu menunggu untuk melihat bagaimana perkembangannya. Jika situasi ini terus berlanjut, maka rantai pasokan akan terganggu. Ada perkiraan yang mengatakan bahwa puncak infeksi virus ini akan berlanjut hingga bulan Februari atau Maret," kata Denner kepada wartawan.


"Di Wuhan, Bosch memiliki dua pabrik yang membuat sistem kemudi dan termoteknologi. Sampai saat ini masih belum ada laporan mengenai 800 karyawan Bosch yang terkena infeksi," kata Denner.


Ia mengatakan bahwa Bosch merasa khawatir, akan tetapi hingga saat ini belum terlihat adanya gangguan pada bisnis atau rantai pasokannya. Bosch mengandalkan China sebagai basis manufaktur global untuk mengekspor motor listrik, transmisi, dan peralatan elektronik lainnya untuk mobil listrik. Pabrik Bosch di China telah diliburkan untuk Tahun Baru Imlek dan telah diperpanjang hingga tanggal 3 Februari. Menurut Denner, perpanjangan ini tidak akan mengganggu bisnis global Bosch.


Bosch telah berada di China sejak 1909 dan memiliki 23 fasilitas manufaktur peralatan otomotif di lebih dari 60 lokasi di pasar mobil terbesar di dunia, yang merupakan rumah bagi tenaga kerja Bosch terbesar di luar Jerman. Bosch saat ini mempekerjakan 403.000 orang di seluruh dunia.


Penjualan Bosch di wilayah Asia Pasifik mencapai 22,5 miliar Euro (Rp. 338.2 triliun) tahun lalu, dan lebih dari 10 miliar Euro (Rp. 150,3 triliun) berasal dari Cina. Bosch memperkirakan produksi otomotif global turun 2,6 persen menjadi 89 juta kendaraan pada 2020 karena turunnya peminat di negara China, AS, dan Eropa.

0 Komentar


Tambah Komentar