https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c3196844-987c-40f0-80ab-4ff8df0003af.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/08440d59-458e-4fcc-8caf-59d42290ac16.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a1911fc5-6583-4c3b-8aae-f4b57327cd30.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/76142ebc-f70f-40a6-a39e-37065147bb74.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/fccfe1ba-4e29-4900-9254-23f64fcd6267.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c3196844-987c-40f0-80ab-4ff8df0003af.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/08440d59-458e-4fcc-8caf-59d42290ac16.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/fccfe1ba-4e29-4900-9254-23f64fcd6267.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c3196844-987c-40f0-80ab-4ff8df0003af.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/08440d59-458e-4fcc-8caf-59d42290ac16.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a1911fc5-6583-4c3b-8aae-f4b57327cd30.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/76142ebc-f70f-40a6-a39e-37065147bb74.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/fccfe1ba-4e29-4900-9254-23f64fcd6267.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c3196844-987c-40f0-80ab-4ff8df0003af.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/08440d59-458e-4fcc-8caf-59d42290ac16.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a1911fc5-6583-4c3b-8aae-f4b57327cd30.jpeg

Menteri Jerman Tolak Usulan Komisi Uni Eropa Yang Hendak Batasi Peredaran Mobil China Di Eropa

27 September 2023

dilihat 145x

Mobilku.com - Setelah muncul wacana Komisi Eropa yang hendak membatasi dan mematok pajak tinggi kepada mobil listrik murah asal China, Menteri Transportasi Jerman Volker Wissing belum lama ini mengatakan bahwa dirinya menolak keputusan tersebut.


Berbicara dengan sebuah surat kabar Jerman, Wissing mengindikasikan bahwa politik isolasionis seperti mengenakan tarif pada kendaraan listrik Tiongkok dapat merusak perekonomian Jerman.


“Pada prinsipnya, saya tidak terlalu memikirkan untuk membangun hambatan pasar. Saat ini mobil ditutup, besok produk kimia, dan setiap langkah yang dilakukan membuat dunia semakin miskin. Kami harus memastikan bahwa kami memproduksi kendaraan listrik secara kompetitif – untuk Jerman dan pasar dunia,” ujar Wissing.


Beberapa minggu lalu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan bahwa kendaraan listrik Tiongkok yang beredar di pasar Eropa dijual terlalu murah bahkan hingga dibawah rata-rata mobil buatan Eropa. Anggota parlemen di Eropa percaya bahwa kendaraan listrik buatan Tiongkok akan membanjiri pasar sehingga mobil buatan Eropa mengalami penurunan.


Para pejabat dari Tiongkok dengan cepat mengecam usulan tarif tersebut, dan menyebutnya sebagai tindakan proteksionis yang akan sangat mengganggu dan mendistorsi industri otomotif global dan rantai pasokan dunia, termasuk pasar Uni Eropa.


Salah satu negara yang mulai melakukan pembatasan adalah Prancis, dimana mereka menerapkan aturan baru untuk mengklasifikasikan ulang syarat untuk mendapatkan subsidi EV. Syarat subsidi tersebut akan mempertimbangkan jenis daya yang digunakan pada saat masa produksi. Jika baterai yang digunakan dibuat menggunakan pembangkit listrik yang tidak ramah lingkungan, Prancis akan menggugurkan subsidi tersebut dan EV akan dijual dengan harga normal.


Hal ini tentu akan berdampak buruk bagi produsen mobil Tiongkok karena sebagian besar dari produksi EV mereka menggunakan listrik berbahan bakar batu bara dalam produksi kendaraan listriknya. Aturan baru Perancis akan diterapkan pada bulan Desember ini.


Data penjualan terbaru pada bulan Agustus menunjukkan bahwa meskipun produsen mobil dari Tiongkok menyumbang sebagian kecil dari keseluruhan penjualan mobil baru di Eropa, jangkauan mereka berkembang pesat. Yang jika diteruskan tanpa kontrol, pasar Eropa hanya akan dipenuhi oleh mobil-mobil dari China.




0 Komentar


Tambah Komentar