https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ca546428-4beb-4b89-a087-e33a2e7dcc47.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ca546428-4beb-4b89-a087-e33a2e7dcc47.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ca546428-4beb-4b89-a087-e33a2e7dcc47.jpeg

Lebih Cepat Dari Prediksi Elon Musk

23 March 2019

dilihat 111x

California, Mobilku.com - Akhir tahun 2017, CEO Tesla Elon Musk pernah mengungkapkan ambisinya memproduksi mobil listrik di China. Saat itu dia punya target kasar kira-kira butuh tiga tahun mewujudkan mimpinya. Gara-gara perang dagang AS-China, rencana itu justru berjalan lebih cepat. Tesla pertama buatan Cina diperkirakan meluncur tahun depan.

Perusahaan asal Palo Alto, California sudah menyiapkan perusahaan financial leasing dengan modal USD 30 juta akhir 2018. Perusahaan ini memilih Shanghai sebagai kantor pertamanya.

Tesla juga sudah mendapat ijin dari pemerintah daerah Shanghai untuk mendirikan pabrik Gigafactory 3 senilai USD 2 miliar yang memproduksi Tesla Model S dan Model Y untuk pasar Cina. Proses konstruksi pabrik ini sedang berlangsung. Pabrik ini dibangun 200 ha dan memiliki kapasitas produksi 250.000 unit kendaraan.

Perang dagang Cina dan AS berkontribusi pada upaya Tesla untuk bergerak lebih cepat. Sebelumnya tidak jelas bagaimana Tesla bisa membangun pabrik mobil di China. Aturan negara itu mengharuskan perusahaan asing menggandeng perusahaan lokal untuk membangun pabrik, syarat yang jelas-jelas tidak disukai Tesla.

Tapi sebagai bagian dari upaya China mencapai kompromi dengan AS berbarengan dengan rencana China mengadops lebih banyak mobil listrik untuk menekan polusi dan memacu inovasi, Beijing merevisi aturannya. Dengan aturan baru itu investasi asing dibidang mobil listrik tidak harus menggandeng partner lokal.

Bulan Mei tahun lalu, Tesla mendaftarkan perusahaan baru di Shanghai untuk membuat dan menjual mobil listrik. Juli, Elon Musk mengadakan perjalanan ke Shanghai dan tidak berselang lama, Tesla mengikat perjanjian dengan Pemda Shanghai untuk membangun pabrik Gigafactory.

Tahun 2019 sangat penting bagi industri mobil listrik Cina. Karena pemerintah mengubah kebijakan subsidi moneternya dengan sistem Cap-and-trade. Di bawah sistem itu, semua pembuat mobil di Cina, tesla Tesla jika mulai berproduksi tahun depan, harus memenuhi kuota produksi EV. Kuota ini akan naik setiap tahun. Mereka yang memenuhi kuota akan mendapatkan kredit yang dapat mereka jual kepada pesaing yang tidak berhasil mencapai sasaran.(*)

0 Komentar


Tambah Komentar