https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/be9b1db7-f229-4901-a7d5-a591389156c7.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/d2487fa1-87bc-48b5-ab63-19a9f80caab4.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a477e219-5438-4210-84fb-b9c140d55f1f.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e75749ae-f8da-429b-b729-45332fa8cceb.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a9a04532-8a89-4c55-8786-455925c412bf.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/be9b1db7-f229-4901-a7d5-a591389156c7.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/d2487fa1-87bc-48b5-ab63-19a9f80caab4.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a9a04532-8a89-4c55-8786-455925c412bf.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/be9b1db7-f229-4901-a7d5-a591389156c7.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/d2487fa1-87bc-48b5-ab63-19a9f80caab4.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a477e219-5438-4210-84fb-b9c140d55f1f.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e75749ae-f8da-429b-b729-45332fa8cceb.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a9a04532-8a89-4c55-8786-455925c412bf.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/be9b1db7-f229-4901-a7d5-a591389156c7.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/d2487fa1-87bc-48b5-ab63-19a9f80caab4.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a477e219-5438-4210-84fb-b9c140d55f1f.jpg

LCGC Bakal Kena Pajak 3% Mulai Bulan Depan

20 September 2021

dilihat 164x

Mobilku.com - Mulai pertengahan Oktober 2021, pemerintah dikabarkan akan segera memberlakukan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil low cost green car alias LCGC.


Pengenaan PPnBM LCGC ini pada dasarnya telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) 73 tahun 2019, tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah.


Dalam pasal 25 disebutkan, bahwa LCGC akan dikenakan tarif PPnBM sebesar 15 persen, dengan Dasar Pengenaan Pajak (DPP) sebesar 20 persen dari harga jual. Sederhananya, penjualan mobil LCGC mulai depan akan kena pajak barang mewah sebesar 3 persen.


Saat ini, terdapat delapan produk LCGC yang masuk dalam daftar pengenaan pajak 3 persen, mulai dari Toyota Agya dan Calya, Daihatsu Ayla dan Sigra, Honda Brio Satya, Suzuki Karimun Wagon R, serta Datsun GO dan GO+.


Pengenaan pajak 3 persen pada LCGC nantinya akan membuat harga jual mobil tersebut mengalami sedikit peningkatan. Selain membuatnya sedikit lebih mahal, aturan ini juga berpotensi menjadikan penjualan LCGC menurun, terlebih saat ini pasar LCGC bisa dibilang sedang melemah.


Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pangsa pasar mobil murah saat ini masih stuck di angka 20 persen, bahkan cenderung mulai turun. Pada bulan Agustus 2021 saja, penjualan LCGC hanya berkontribusi 17,7 persen dari seluruh penjualan wholesales kendaraan roda empat.


Untuk menghadapi realisasi pengenaan pajak LCGC ini, PT Toyota Astra Motor (TAM) mengaku tengah mempersiapkan penyesuaian harga untuk dua produk andalannya, yakni Toyota Agya dan Calya.


"Kami masih pelajari soal pengenaan pajak tersebut. Kami rasa saat ini pasar LCGC masih cukup baik, khususnya di tahun ini," ujar Marketing Director PT TAM, Anton Jimmi Suwandy.

0 Komentar


Tambah Komentar