https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b79a4403-02b9-4647-b046-4029eb60424f.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0a3fcdf9-611f-4012-a01a-75c6b0f3b818.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b347231b-e4ab-4c07-b430-6cdf16260ad0.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/f0866927-89ba-4ad0-a5a0-87dcf9df64c7.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/def2f0cc-069b-4d12-b288-8044206450da.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b79a4403-02b9-4647-b046-4029eb60424f.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0a3fcdf9-611f-4012-a01a-75c6b0f3b818.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/def2f0cc-069b-4d12-b288-8044206450da.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b79a4403-02b9-4647-b046-4029eb60424f.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0a3fcdf9-611f-4012-a01a-75c6b0f3b818.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b347231b-e4ab-4c07-b430-6cdf16260ad0.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/f0866927-89ba-4ad0-a5a0-87dcf9df64c7.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/def2f0cc-069b-4d12-b288-8044206450da.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b79a4403-02b9-4647-b046-4029eb60424f.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0a3fcdf9-611f-4012-a01a-75c6b0f3b818.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b347231b-e4ab-4c07-b430-6cdf16260ad0.jpg

Lambat Tangani Proses Recall, Denda Daimler Truck Mencapai Setara Rp 425 Miliar

02 January 2021

dilihat 67x

Mobilku.com - Pihak National Highway Traffic Safety Administration mengatakan bahwa mereka akan menaikan denda kepada Daimler Truck yang dinilai lambat dalam memenuhi jadwal recall yang sudah ditentukan.


Daimler Truck dikabarkan harus membayar denda sebesar $ 30 juta, yang meliputi biaya denda sebesar $ 10 juta, biaya peningkatan keselamatan $ 5 juta, serta biaya penalti atas keterlambatannya sebesar $ 15 juta.


Perintah recall tersebut merupakan penarikan untuk kendaraan yang diproduksi antara tahun 2017 dan 2018, yang dimana melibatkan setidaknya 464.000 unit kendaraan. Namun pihak Daimler mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ada kecelakaan atau cedera yang dilaporkan, dan menyebut perintah penarikan tersebut sebagai penarikan ‘sukarela’.


Perintah penarikan tersebut sudah berlangsung setidaknya tiga tahun kebelakang, dimana pihak Daimler diharuskan untuk meningkatkan kemampuannya untuk mendeteksi dan menyelidiki potensi kerusakan pada sistem keamanan di kendaraan mereka. Daimler Truck juga diharuskan untuk meningkatkan pengumpulan informasi keselamatan dari bisnisnya dan melaporkan informasi tersebut secara akurat kepada regulator di NHTSA. Hal ini juga mengharuskan Daimler untuk mengembangkan prosedur dan pelatihan tertulis bagi karyawan yang menangani penarikan kembali dan persyaratan pelaporan.


Pada akhirnya pihak Daimler Truck setuju untuk bertemu dengan NHTSA, setidaknya setiap bulan sebagai bagian dari penyelesaian masalah terkait. Deputi Administrator NHTSA, James Owens, mengatakan "Sangatlah penting bahwa setiap pabrikan dapat dengan tepat mengenali urgensi serta tanggung jawab mereka terkait safety recall. Pabrikan juga harus memberikan informasi tepat waktu dan jujur ​​kepada agensi tentang semua masalah yang terkait keselamatan."


Pada Desember 2019, pihak Daimler akhirnya menyetujui denda perdata sebesar $ 20 juta terkait penanganan penarikan kembali kendaraan mereka di AS. Namun karena pihak Daimler dinilai lambat menangani masalah tersebut, tahun ini ada kemungkinan denda nya berpotensi bertambah menjadi  $ 30 juta.

0 Komentar


Tambah Komentar