https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/63ecc88b-f7ed-4a04-ad65-0fdf30bbf230.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/836cd401-c618-4071-8d8b-7d066351f3d9.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/930ccc4e-7e47-4a11-801b-b0925d408b89.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/87f214e0-062d-48ea-99a5-0116da8601fd.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/822325a1-ccf0-45b1-88fe-bcb615504004.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/63ecc88b-f7ed-4a04-ad65-0fdf30bbf230.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/836cd401-c618-4071-8d8b-7d066351f3d9.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/822325a1-ccf0-45b1-88fe-bcb615504004.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/63ecc88b-f7ed-4a04-ad65-0fdf30bbf230.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/836cd401-c618-4071-8d8b-7d066351f3d9.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/930ccc4e-7e47-4a11-801b-b0925d408b89.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/87f214e0-062d-48ea-99a5-0116da8601fd.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/822325a1-ccf0-45b1-88fe-bcb615504004.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/63ecc88b-f7ed-4a04-ad65-0fdf30bbf230.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/836cd401-c618-4071-8d8b-7d066351f3d9.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/930ccc4e-7e47-4a11-801b-b0925d408b89.jpg

Lambat Memberikan Laporan Emisi, Toyota Didenda $ 180 juta

16 January 2021

dilihat 107x

Mobilku.com - Toyota Motor Corp dikabarkan harus membayar denda sebesar $ 180 juta karena dianggap gagal dalam melaporkan dan melakukan pengendalian polusi kendaraannya di Amerika Serikat.


Pihak Departemen Kehakiman sebelumnya belum mengkonfirmasi terkait adanya penyelidikan tersebut. Namun akhirnya pihak Kejaksaan AS mengajukan gugatan perdata terhadap Toyota, yang secara bersamaan akan mengumumkan penyelesaian atas permasalahan tersebut, dimana salah satunya Toyota harus melakukan wajib lapor setiap enam bulan.


Otoritas AS mengatakan bahwa mereka sedang berupaya untuk menyelesaikan pelanggaran sistematis yang sudah lama dilakukan oleh Toyota, khususnya terkait laporan Clean Air Act. Sebagai informasi, Clean Air Act merupakan sebuah undang-undang yang mengharuskan setiap produsen kendaraan harus melaporkan sekaligus mengontrol kadar emisi yang dihasilkan oleh mobil mereka. 


Jaksa Agung AS Audrey Strauss di New York mengatakan: "Toyota menutup matanya pada ketidakpatuhan, gagal memberikan pelatihan, perhatian, dan pengawasan yang tepat terhadap kewajiban pelaporan Undang-Undang Clean Air Act" Dia juga menganggap bahwa penundaan laporan oleh Toyota sebagai aksi menguntungkan diri sendiri, karena mereka bisa menghemat biaya yang cukup tanpa harus membersihkan emisi.


Sebelumnya, sekitar lima tahun yang lalu Toyota pernah mengatakan bahwa mengidentifikasi serta melaporkan prosesnya secara mandiri akan mengakibatkan keterlambatan dalam pengajuan laporan. Apalagi jika mengingat banyaknya kriteria Environmental Protection Agency (EPA) yang harus dilakukan. Namun mereka juga menambahkan bahwa jika penundaan pelaporan ini memang mengakibatkan dampak emisi yang lebih banyak, mereka dengan senang hati akan menyelesaikan masalah tersebut.


Selama periode 10 tahun yang berakhir pada tahun 2015, Toyota memang cukup rutin mengajukan laporan emisi ke EPA, namun terkadang mereka cukup sering terlambat atau bahkan tidak melapor sama sekali. Sampai akhirnya mereka mulai membuka diri dan memperbaikinya di tahun 2015.


Dalam beberapa tahun terakhir Departemen Kehakiman AS cukup banyak menghukum sejumlah perusahaan otomotif yang nakal, terutama terkait emisi. Namun kasus yang menimpa Toyota terbilang berbeda dari Volkswagen AG, Daimler AG dan juga Fiat Chrysler Automobiles yang dijatuhi hukuman karena melakukan kecurangan laporan emisi.

0 Komentar


Tambah Komentar