https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/fce8a980-dcc2-4d5b-be0d-d0dfdbedbf35.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6af23bf6-0b72-4218-bf50-a1528984430c.JPG
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0be13314-82e3-478a-9df1-45e5a820a90e.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/029e1712-2d57-4ce0-9b38-e23231ce2127.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/761a5630-f8da-4b0a-a5f9-629589fb0f1b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/fce8a980-dcc2-4d5b-be0d-d0dfdbedbf35.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6af23bf6-0b72-4218-bf50-a1528984430c.JPG
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/761a5630-f8da-4b0a-a5f9-629589fb0f1b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/fce8a980-dcc2-4d5b-be0d-d0dfdbedbf35.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6af23bf6-0b72-4218-bf50-a1528984430c.JPG
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0be13314-82e3-478a-9df1-45e5a820a90e.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/029e1712-2d57-4ce0-9b38-e23231ce2127.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/761a5630-f8da-4b0a-a5f9-629589fb0f1b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/fce8a980-dcc2-4d5b-be0d-d0dfdbedbf35.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6af23bf6-0b72-4218-bf50-a1528984430c.JPG
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0be13314-82e3-478a-9df1-45e5a820a90e.jpg

Konflik Rusia-Ukraina Hancurkan Mimpi Elon Musk Hadirkan EV Murah

10 March 2022

dilihat 77x

Mobilku.com - Impian CEO Tesla Elon Musk dengan sejumlah perusahaan dan startups EV lain untuk membuat mobil listrik murah sepertinya harus tertunda akibat perang Rusia-Ukraina. Hal tersebut lantaran konflik yang terjadi telah mengakibatkan harga bahan baku, seperti nikel, lithium, serta bahan lainnya melonjak cukup tajam di pasaran.


Menurut Benchmark Mineral Intelligence, Rusia diketahui merupakan salah satu pemasok aluminium terbesar di dunia. Nornickel Mining Company yang merupakan perusahaan tambang asal Rusia bahkan tercatat memproduksi sekitar 20% pasokan nikel dunia kelas 1 dengan kemurnian tingkat tinggi, atau bahan yang biasanya banyak digunakan untuk memproduksi baterai kendaraan listrik. 


Pecahnya konflik antara Rusia-Ukraina juga tidak hanya membuat pasokan bahan baku menjadi langka, tetapi juga secara otomatis mendorong harga nikel dan aluminium mencapai rekor tertinggi. Bukan hanya nikel dan alumunium saja, harga sel lithium juga dikabarkan telah meningkat hingga lebih dari dua kali lipat sejak akhir tahun.


Salah seorang analis dari Benchmark Mineral, Gregory Miller, mengatakan bahwa di tahun 2022 kenaikan harga rata-rata untuk lithium-ion bisa jauh lebih mahal diatas harga pasca pandemi COVID-19. Yang pada ujungnya, akan membuat harga mobil listrik harus kembali disesuaikan.


Mahalnya mobil listrik sebenarnya bukan hanya terikat pada kelangkaan bahan baku nya saja. Popularitas mobil listrik seperti Tesla dan Rivian EV juga telah membuat mobil listrik terkesan lebih eksklusif dan terkesan lebih canggih dibandingkan mobil bertenaga bensin. 


Belum lagi antusiasme masyarakat yang cukup tinggi terhadap mobil listrik, sehingga tidak ada alasan spesifik bagi perusahaan EV untuk menjual produknya dengan murah. Kecuali memang ingin menciptakan produk yang benar-benar low budget.


Mimpi besar Elon Musk untuk menghadirkan mobil listrik murah mau tidak mau memang harus di dimundurkan, setidaknya untuk sesaat. Bagaimanapun juga Rusia dan Ukraina adalah salah satu pemasok beberapa bahan baku utama untuk pembuatan baterai.


Apakah Elon Musk dan para produsen EV punya solusi lain? Atau akan sepenuhnya bergantung pada bahan baku dari Rusia? Semoga saja mereka punya jalan keluar terbaik.

0 Komentar


Tambah Komentar