08 February 2023
dilihat 236x
Mobilku.com - Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta dilaporkan semakin meningkat. Oleh sebab itu, pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menerapkan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP).
Dikutip dari keterangan tertulis Pemprov DKI Jakarta, dalam satu tahun (2018-2019) BPS DKI Jakarta mencatat, jumlah kendaraan bermotor, seperti sepeda motor di Jakarta bertambah sekitar 5,3%.
Jika tidak dilakukan pengendalian penggunaan kendaraan bermotor, tidak menutup kemungkinan semakin tinggi tingkat kemacetan yang mengakibatkan semakin meningkatnya polusi udara di Jakarta.
Di samping itu, peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Jakarta berdampak pada jumlah kecelakaan lalu lintas. Sebanyak 8.000 kecelakaan terjadi pada tahun 2020, menurut data Kantor Kepolisian Republik Indonesia yang dikeluarkan tahun 2021. Sekitar 60% kecelakaan lalu lintas melibatkan sepeda motor.
"Rencana implementasinya masih butuh waktu panjang, aturannya pun masih dalam proses kajian. Silakan bagi masyarakat untuk memberikan masukan dan aspirasinya," ujar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo juga menambahkan bahwa pihaknya masih mengkaji penerapan ERP ini. Syafrin menyebut, pihaknya harus melihat kesiapan fasilitas transportasi publik di Jakarta terlebih dahulu. Tentunya, juga dengan mempertimbangkan masukan dan aspirasi dari komunitas transportasi dan masyarakat.
"Kajian penerapan ERP yang sedang dilakukan bertujuan untuk mengurai titik-titik kemacetan di Jakarta dengan cara memindahkan pengguna kendaraan pribadi untuk beralih ke transportasi publik. Oleh karena itu, kami memastikan kesiapan layanan dan infrastruktur transportasi publik di Jakarta," terang Syafrin.
Selain dapat mengendalikan lalu lintas, penerapan ERP juga merupakan salah satu cara untuk mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi polusi udara, meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat di Jakarta.
0 Komentar
Tambah Komentar