15 April 2023
dilihat 189x
Mobilku.com - Elon Musk belum lama ini telah dinobatkan sebagai 100 Orang Paling Berpengaruh tahun 2023 versi majalah Time. Akan tetapi, isi profile milik Elon Musk agak kurang menyanjung, dan dipenuhi oleh kata-kata yang sedikit menyinggung.
Dalam uraian singkat untuk majalah tersebut, jurnalis Kara Swisher menjuluki miliarder tersebut sebagai "troll online terkaya di dunia", merujuk pada akuisisi Twitter yang dilakukan oleh Elon pada akhir tahun lalu.
"Ini memalukan, karena banyak dari apa yang telah dia coba lakukan selama karirnya - bahkan jika beberapa di antaranya masih merupakan aspirasi. Bahkan jika dibandingkan dengan sebagian besar teknisi anodyne yang memiliki layanan kencan online, itu lebih baik dan merupakan puncak inovasi," tulis Swisher.
"Tapi di bawah aturan Musk yang tidak menentu, Twitter telah menjadi pusat keluhan tanpa henti yang harus kita tanggung semua, dan dia menghabiskan terlalu banyak waktunya untuk mengutak-atik platform tersebut seperti mainannya. Apa ini kemajuan? ElonMusk 2023,” sambung tulisan tersebut.
Swisher telah meliput tema teknologi sejak tahun 1990-an, dan dia bisa dibilang salah satu orang yang selalu mendukung Musk. Bahkan tahun lalu, dia mengatakan dalam podcastnya "On With Kara Swisher" bahwa dia senang dengan rencana Elon Musk untuk membeli Twitter.
Tetapi Swisher mengatakan di podcastnya baru-baru ini, jika belakangan ini Musk memutuskan komunikasi dengannya setelah Swisher secara terbuka mengatakan tidak setuju tentang beberapa keputusannya terkait politik dan Twitter.
Pada tahun 2021, Musk adalah Time's Person of the Year. CEO Tesla juga masuk dalam daftar publikasi orang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2010, 2013, 2018, dan 2021.
Miliarder itu telah menghadapi pengawasan selama bertahun-tahun, mulai dari laporan tentang karyawan CEO Tesla yang kurang puas dengan perusahaan hingga kritik atas moderasi konten di Twitter. Elon Musk terus menerima badai berita negatif semenjak proses pembelian Twitter, karena dinilai sangat otoriter dan menutupi kebebasan berbicara di platform tersebut.
0 Komentar
Tambah Komentar