24 October 2023
dilihat 487x
Mobilku.com - Pasar otomotif global sedang gencar dalam meluncurkan mobil listrik. Namun, hingga saat ini masih belum banyak penyedia jasa yang dapat menginspeksi kesehatan baterai EV bekas.
Kehadiran EV bekas sudah bisa dipastikan bakal membanjiri pasar otomotif dalam beberapa tahun kedepan. Berbeda dari mobil listrik, harga mobil konvensional dapat sekilas ditentukan dari jarak tempuh serta tahun produksi mobil.
Memang disamping itu kondisi mesin, kaki2, eksterior, interior, dan elektrikalnya pun juga merupakan faktor penting yang menentukan harga. Akan tetapi tidak ada satu komponen yang merepresentasikan sebagian besar dari harga mobil konvensional.
Hal ini sangat berbeda dari mobil listrik, dimana biaya untuk memproduksi baterai EV setara dengan 40% harga mobil listrik baru.
Maka dari itu, cara merawat dan penggunaan baterai menjadi kunci untuk mempertahankan harga mobil listrik bekas. Contohnya, jika terlalu sering menggunakan fast charger atau sering membiarkan baterai di charge hingga full terlalu lama dapat menurunkan siklus hidup baterai lebih cepat.
Hingga saat ini, tidak banyak cara untuk mengukur kesehatan baterai sehingga seringkali menghambat penjualan kendaraan listrik bekas di pasaran. Namun perlahan-lahan mulai muncul perusahaan rintisan yang mencoba menangani masalah tersebut.
Salah satu perusahaan tersebut adalah Altelium, sebuah startup asal Inggris yang telah mengembangkan metode uji kesehatan baterai kendaraan listrik dan program sertifikasi di lebih dari 7.000 dealer mobil AS dan lebih dari 5.000 dealer di Inggris.
“Jika pasar mobil listrik bekas tidak berjalan dengan baik, pasar mobil baru tidak akan berjalan dengan baik juga. Kami sedang mengejar bagaimana memeriksa kondisi baterai ev bekas layak atau tidak untuk dijual,” kata Alex Johns, manajer pengembangan bisnis di Altelium.
Konsumen yang hendak membeli kendaraan listrik bekas dengan siklus baterai 90%, bisa saja hanya akan memiliki daya 70% karena kebiasaan pengisian daya dari pemilik sebelumnya. Inilah mengapa konsumen harus lebih selektif dalam membeli EV bekas.
Belum lagi, terkadang banyak produsen mobil seringkali memberi penjelasan mengenai mobil listrik mereka terlalu bagus. Sehingga pengujian independen menjadi sangatlah penting untuk melihat data yang lebih jelas.
Bukan hanya Altelium, lembaga sertifikasi Jerman, TUV Rheinland, juga telah meluncurkan Battery Quick Check di 60 negara. Mereka berpendapat bahwa pemeriksaan pada baterai EV bekas ini akan menjadi layanan yang sangat diperlukan. Mengingat banjirnya mobil listrik dari berbagai pabrikan.
Di Eropa, misalnya, lebih dari 1,2 juta mobil listrik baru terjual pada tahun 2021 – dan banyak di antaranya akan memasuki pasar bekas pada tahun 2025. Jika harga EV bekas dijual sangat murah, hal ini dapat merugikan harga kendaraan listrik baru. Yang berujung konsumen berpikir ulang untuk membeli EV.
Pada akhirnya, EV tetaplah sebuah mobil. Jadi sangatlah penting untuk memverifikasi integritas baterai dan memastikan bahwa motor listriknya mampu menyuplai daya yang cukup ke kendaraan. Penting juga untuk memeriksa apakah semuanya berfungsi sebagaimana mestinya.
Membeli kendaraan listrik bekas yang benar akan memberi masa pakai yang lebih lama, tetapi baterai kendaraan listrik yang disalahgunakan hanya akan membuat pusing kepala.
0 Komentar
Tambah Komentar