14 June 2021
dilihat 99x
Mobilku.com - Menggunakan energi matahari untuk menggerakkan mobil memang sulit. Meskipun kita mendapatkan sinar matahari yang cukup, pengaplikasian teknologi untuk hal tersebut tidak semudah yang kita pikirkan.
Saat ini sudah banyak EV Concept bertenaga matahari, seperti Aptera yang dapat berkendara sejauh sekitar 65 km dan juga Lightyear One yang merupakan sedan mewah berpanel surya yang diklaim dapat menempuh jarak hingga 800 km hanya dengan sekali pengisian daya.
Akan tetapi, apakah semua EV tersebut bisa dibilang benar-benar berhasil? Video terbaru dari Jason Fenske di Engineering Explained akan memberitahu tentang bagaimana teknologi tenaga matahari ini bekerja.
Pada dasarnya, untuk memanfaatkan 173 triliun kWh energi yang menyinari Bumi bukanlah tugas yang mudah. Idealnya, daya 12 kW saja sudah bisa membuat mobil kecil melaju dengan kecepatan 100 km/h di siang hari selama mobil tersebut terpapar sinar matahari.
Bahkan 1 jam energi sinar matahari yang terserap penuh tersebut mampu menyalakan listrik untuk seluruh dunia selama satu tahun penuh. Akan tetapi, angka-angka tersebut berada di dunia yang sempurna, dan bukan dunia tempat kita tinggal.
Sebagian sinar matahari yang menyinari bumi pada faktanya akan dipantulkan kembali ke atmosfer. Belum lagi ketebalan awan serta gedung-gedung tinggi yang membuat efektifitas sinar yang masuk akan semakin melemah.
Salah satu fakta yang tidak dapat dipungkiri adalah bentuk bumi yang bulat, sehingga akan ada beberapa tempat di planet ini yang akan lebih panas dan lebih banyak menerima sinar matahari daripada yang lain.
Dalam videonya Fenske juga memperhitungkan bahwa jumlah panel surya yang dipasangkan pada mobil bertenaga matahari belum lah optimal untuk menerima energi sebesar itu. Seperti yang disebutkan diatas, idealnya sebuah panel surya akan menyerap 12 kW daya di siang hari, padahal hanya 0,375 kW yang akan terserap oleh panel surya.
Dengan menurunnya efektivitas paparan sinar matahari, 0,375 kW hanya akan mampu menggerakan mobil dengan kecepatan konstan sekitar 12 km/h di siang hari. Pengisian baterainya bahkan akan memakan waktu lebih dari delapan hari untuk mengisinya sampai penuh.
Ya, bisa dikatakan bahwa solar EV memang belum ideal di pasaran. Bahkan tidak ada gunanya memasang panel surya karena daya serapnya saja masih sangat minim. Belum lagi, siapa yang bisa memprediksi bahwa cuaca akan mendung tiba-tiba.
Sekali lagi, semuanya adalah tentang efisiensi. Di masa depan, panel surya mungkin sudah lebih canggih dan lebih efisien untuk menyerap energi. Selain teknologi panel surya, teknologi penyimpan energi atau baterai EV juga masih perlu di kembangkan lebih jauh. Jika waktunya tiba, memanen energi dari matahari tentu akan menjadi pencapaian yang sangat besar bagi umat manusia.
0 Komentar
Tambah Komentar