https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/76168b16-6821-453c-99cf-dc4c8292a327.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ddf16e47-aa88-4afb-a635-2097956c1cb0.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/2976c752-c5db-4075-b940-a55576f6b9cc.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c4934756-59d9-4161-99fd-86de1c7659ce.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/458b87bf-5203-4fbb-9243-dd18fdbcd1e4.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/76168b16-6821-453c-99cf-dc4c8292a327.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ddf16e47-aa88-4afb-a635-2097956c1cb0.jpg

Ingin Pertahankan Mobil Bensin, Bos Toyota Dikritik Sekumpulan Investor

11 May 2021

dilihat 324x

Mobilku.com - Presiden Toyota Motor, Akio Toyoda, yang sebelumnya sempat mempertanyakan rencana pemerintah Jepang yang ingin mencegah mobil konvensional baru untuk mengaspal pada tahun 2035, mendapatkan kritik pedas dari sekelompok pemegang saham Toyota.


Pertanyaan tersebut dilontarkan oleh Toyoda hanya beberapa hari setelah perusahaan mengatakan sedang meninjau upaya untuk netralitas karbon pada tahun 2050.


Sekelompok investor yang secara kolektif tercatat memiliki aset sekitar $ 500 miliar tersebut, mengatakan bahwa keputusan yang diambil oleh Toyota amatlah berisiko dan berpotensi membuat pabrikan tertinggal jauh dari pesaingnya yang kini sudah mulai meluncurkan kendaraan listrik.


Toyota Jepang sebelumnya memang telah mengisyaratkan untuk memundurkan upaya netralitas karbon mereka semenjak bulan lalu, dan mengatakan bahwa mereka perlu meninjau kembali upaya tersebut agar lebih transparan guna menanggapi tekanan dari para aktivis dan investor.


Akio Toyoda merasa aneh dengan keputusan Pemerintah Jepang yang ingin melarang seluruh kendaraan bermesin pembakaran internal baru pada tahun 2035. "Apa yang perlu dilakukan oleh Jepang sekarang adalah memperluas pilihannya untuk teknologi. Saya pikir peraturan dan perundang-undangan harus mengikuti setelahnya. Kebijakan yang melarang mobil bertenaga bensin atau diesel sejak awal akan membatasi opsi tersebut, dan juga dapat menyebabkan Jepang kehilangan kekuatannya di sektor ini," ujar Toyoda.


Beberapa investor mungkin menyambut baik pernyataan Toyoda mengenai isu tersebut, namun investor lainnya juga beranggapan bahwa Toyoda mungkin tidak paham dengan rencana yang akan dilakukan oleh pemerintahnya. "Kami benar-benar prihatin bahwa Tuan Toyoda tampaknya tidak menyadari apa yang sebenarnya dipertaruhkan di sini," kata Jens Munch Holst, CEO Akademik Pension.


Sekelompok investor yang mengkritik Toyoda terdiri dari Storebrand Asset Management Norwegia, Nordik Nordea Asset Management,  Church of England Pensions Board, dan KLP sebuah dana pensiun terbesar di Norwegia.


"Sebagai pemegang saham di Toyota, kami secara aktif terlibat dengan perusahaan dan menerima jaminan bahwa semua aktivitas lobi, termasuk dengan asosiasi industri, akan ditinjau dan dilaporkan pada tahun ini. Elektrifikasi sangatlah penting jika kita ingin memenuhi target iklim kita dan Toyota harus memimpin dalam hal ini. Bukan malah ingin memperpanjang produksi mesin pembakaran baru dan memberikan pangsa pasar mobil listrik mereka kepada perusahaan lain," ujar Jan Erik Saugestad selaku CEO Storebrand Asset Management.


Menanggapi laportan tersebut, seorang juru bicara Toyota mengatakan bahwa untuk saat ini perusahaan tidak dapat mengomentari dan menjawab kritik dari para investor. Akan tetapi, mereka berjanji akan membahas masalah ini minggu depan pada saat pertemuan mengenai laporan pendapatan perusahaan.

0 Komentar


Tambah Komentar