https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/feedback+icon-02.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/ask+me+icon.svg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8b7e3595-9c4d-477f-a11e-9e0491af726b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/7bc15d5e-a75b-49b6-8998-340597a0cc61.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/fca04a46-105c-4c99-bd76-f8ec9779abcc.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c6092143-34b2-4db9-b61a-aa50bf62026a.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8830b256-bcfc-4675-b514-9d39462e89c6.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8b7e3595-9c4d-477f-a11e-9e0491af726b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/7bc15d5e-a75b-49b6-8998-340597a0cc61.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8830b256-bcfc-4675-b514-9d39462e89c6.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8b7e3595-9c4d-477f-a11e-9e0491af726b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/7bc15d5e-a75b-49b6-8998-340597a0cc61.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/fca04a46-105c-4c99-bd76-f8ec9779abcc.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c6092143-34b2-4db9-b61a-aa50bf62026a.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8830b256-bcfc-4675-b514-9d39462e89c6.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8b7e3595-9c4d-477f-a11e-9e0491af726b.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/7bc15d5e-a75b-49b6-8998-340597a0cc61.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/fca04a46-105c-4c99-bd76-f8ec9779abcc.jpeg

Imbas Sanksi Uni Eropa, Toyota Resmi Menutup Pabriknya Di Rusia

26 September 2022

dilihat 188x

Mobilku.com - Toyota belum lama ini mengatakan bahwa mereka akan menutup secara permanen pabriknya di Rusia, di mana produksi telah dihentikan sejak Maret menyusul invasi Rusia ke Ukraina.


Pabrikan mobil asal Jepang tersebut mengatakan bahwa mereka tidak melihat cara untuk memulai kembali produksi, baik sekarang atau di masa depan. Hal tersebut lantaran sanksi impor yang diberlakukan Uni Eropa telah memblokir pasokan suku cadang dan menghambat produksi.


Sebelum pekerjaan dihentikan, pabrik tersebut dipakai untuk memproduksi Toyota Camry dan Toyota RAV4 dengan kapasitas tahunan mencapai 100.000 unit. Karyawan yang tersisa akan ditawarkan bantuan untuk pekerjaan kembali, pelatihan ulang dan kesejahteraan, serta diberikan pembayaran redundansi. Namun pihak Toyota enggan menyebutkan berapa banyak orang yang terpengaruh.


Dalam sebuah pernyataan Toyota mengatakan bahwa keputusan untuk menghentikan produksi Toyota di Rusia bukanlah keputusan yang bisa dianggap enteng.


“Selama 80 tahun terakhir, kami telah mengembangkan bisnis dan merek kami dengan dukungan pemangku kepentingan di seluruh dunia. Kita sekarang harus bertindak dengan cara yang memungkinkan kita untuk melindungi nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dibangun oleh para pendahulu kita dan yakin bahwa kita dapat meneruskannya ke generasi berikutnya,” ujar juru bicara Toyota.


Toyota salah satu dari beberapa pabrikan mobil yang menarik diri dari Rusia sejak memulai perang melawan Ukraina. Sebelumnya ada Volkswagen yang mengumumkan bahwa mereka akan menutup pabrik Nizhny Novgorod pada bulan Juli lalu, sementara Aston Martin, BMW, Ford, General Motors, Honda dan Jaguar Land Rover sudah lebih dulu menghentikan penjualan di negara tersebut.

0 Komentar


Tambah Komentar