28 February 2022
dilihat 147x
Mobilku.com - Harga bensin dan solar di semua SPBU Inggris dikabarkan berada pada rekor tertinggi pasca terjadinya invasi Rusia ke Ukraina. Hal tersebut lantaran harga minyak mentah telah mencapai $105 dolar per barel pada hari Kamis lalu, membuat pemerintah Inggris harus menyesuaikan harga jual di negaranya.
Sejauh ini harga bensin di Inggris telah mencapai 149,5 pence per liter atau setara dengan Rp 28.700 per liternya. Sedangkan untuk solar, harganya telah menyentuh 153 pence per liter atau setara dengan Rp 29.500 per liter.
Mengapa konflik Ukraina mempengaruhi harga bahan bakar Inggris ?
Seperti diketahui Rusia adalah salah satu produsen minyak dan gas terbesar di dunia, sehingga setiap gangguan pada proses produksinya tentu akan memiliki dampak global, terutama untuk negara-negara yang memang membeli dari Rusia.
Dengan Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina dan harus menghadapi sanksi internasional, maka potensi gangguan terhadap pasokan gas dan juga minyak juga semakin terasa. Belum lagi, sanksi yang dikenakan terhadap Rusia sejauh ini telah menargetkan bank dan mempersulit mereka untuk bertransaksi secara internasional.
Rusia juga memiliki kemampuan untuk mengurangi ekspor minyak ke seluruh Eropa sebagai tanggapan terhadap sanksi ekonomi yang mereka terima, dan satu-satunya cara untuk menghadapi tindakan ini adalah bergantung pada negara-negara timur tengah untuk memproduksi lebih banyak minyak.
Sejauh ini Rusia telah memproduksi empat setengah juta barel minyak setiap hari nya, dan hanya Arab Saudi lah yang mampu memproduksi lebih banyak dari Rusia.
“OPEC dan kartel minyak, kini sedang berjuang untuk memenuhi target produksinya karena permintaan minyak mentah telah kembali naik pasca pandemi mulai surut. Namun jika konflik Rusia-Ukraina terus berlanjut, maka ada kemungkinan pasokan minyak akan sangat terbatas. Tanpa Rusia, OPEC harus bekerja benar-benar keras untuk memenuhi permintaan,” ujar pengamat ekonomi majalah TIMES.
Kelangkaan gas dan minyak akan sangat ditakuti menjelang musim dingin, di mana permintaannya akan meningkat tajam di seluruh Eropa. Ada kemungkinan jika Uni Eropa akan sangat mengandalkan negara-negara Timur Tengah, jika konflik dengan Rusia berkepanjangan.
0 Komentar
Tambah Komentar