25 October 2024
dilihat 105x
Mobilku.com - Hyundai Motors Indonesia baru saja merilis Santa Fe generasi terbaru di pasar Indonesia. Namun seperti kita ketahui, penjualan mobil di dalam negeri tercatat cukup lesu dan jauh dari target.
Lantas, apa yang membuat Hyundai berani merilis mobil baru di kondisi seperti ini?
Hyundai Indonesia belum lama ini mengungkap alasan perusahaan merilis model baru All-New Santa Fe di tengah lesunya pasar otomotif di dalam negeri. Chief Operating Officer HMID Fransiscus Soerjopranoto menjelaskan inisiatif ini diklaim bisa memantik pengguna roda empat untuk mengganti mobilnya.
"Kalau kita tidak memperkenalkan produk baru, maka tidak ada inisiatif seperti halnya Hyundai lakukan, rasanya masyarakat sekarang akan tetap menggunakan mobil yang dia pakai," kata Frans.
Frans sendiri tak menampik jika penjualan mobil di Indonesia memang tengah lesu. Hal ini terjadi sejak Juli dan tak kunjung membaik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Frans menilai jika brand otomotif tak merilis produk baru, secara otomatis pasar mobil bekas akan naik dan sejumlah orang akan memperpanjang masa pakai kendaraan.
Pihak Hyundai optimistis jika peluncuran Santa Fe generasi kelima dengan pilihan varian Hybrid dan mesin pembakaran internal (ICE) akan membuat para loyalis pengguna Santa Fe melirik dan membeli model baru ini.
"Tapi customer kita contohnya yang punya Santa Fe pasti akan melihat mobil ini dan mereka akan memperhatikan mobil ini dan mereka akan melakukan replacement. Itu tujuan kami dan industri akan tumbuh," kata dia.
Penjualan mobil baru (wholesales) di Indonesia mengalami penurunan 4,8 persen dibanding Agustus menjadi 72.667 unit pada September.
Sejauh ini total penjualan selama sembilan bulan baru mencapai 633.218 unit. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah merevisi target penjualan dari 1,1 juta unit menjadi 850 ribu unit pada 2024.
Penjualan September ini tercatat mengalami pelemahan 9,1 persen bila dibanding September 2023. Sementara total penjualan Januari-September merosot sebanyak 16,2 persen ketimbang periode sama pada 2023.
0 Komentar
Tambah Komentar